NEW DELHI. Kontrak berjangka minyak sawit di Kuala Lumpur menanjak dalam lima hari ini setelah ekspor Malaysia membukukan kenaikan bulan lalu. Kenaikan ekspor tersebut tentunya diharapkan banyak orang akan bisa menyusutkan persediaan yang selama ini sudah menumpuk di gudang. Pengiriman dari Malaysia, sebagai produsen vegetable oil terbesar kedua di dunia ini, naik 25% dari 1,33 juta meterik ton menjadi 1,65 juta metrik ton di bulan Desember lalu. Hal ini dibeberkan oleh surveyor Intertek, hari ini. Kenaikan harga kontrak ini bisa dilihat dari kontrak minyak sawit untuk pengiriman Bulan Maret. Harganya sudah naik 1,5% menjadi 1.720 ringgit Malaysia (US$ 495 ) per ton pada pukul 11.30 di Malaysia Derivatives Exchange.
Harga Kontrak Sawit Malaysia Naik, Terseret Ekspor Desember yang Menanjak
NEW DELHI. Kontrak berjangka minyak sawit di Kuala Lumpur menanjak dalam lima hari ini setelah ekspor Malaysia membukukan kenaikan bulan lalu. Kenaikan ekspor tersebut tentunya diharapkan banyak orang akan bisa menyusutkan persediaan yang selama ini sudah menumpuk di gudang. Pengiriman dari Malaysia, sebagai produsen vegetable oil terbesar kedua di dunia ini, naik 25% dari 1,33 juta meterik ton menjadi 1,65 juta metrik ton di bulan Desember lalu. Hal ini dibeberkan oleh surveyor Intertek, hari ini. Kenaikan harga kontrak ini bisa dilihat dari kontrak minyak sawit untuk pengiriman Bulan Maret. Harganya sudah naik 1,5% menjadi 1.720 ringgit Malaysia (US$ 495 ) per ton pada pukul 11.30 di Malaysia Derivatives Exchange.