SEOUL. Reli harga kopi di bursa komoditi tidak menahan pebisnis kopi sekelas Starbucks untuk menambah outlet. CEO Starbucks Corp Howard Schults mengatakan, kenaikan harga kopi saat ini hanya bersifat sementara. Starbucks berencana menambah hingga dua kali lipat outlet kopinya di Korea Selatan menjadi 700 unit dalam lima tahun ke depan walaupun harga biji kopi sedang menanjak. "Tapi kami tetap sangat sensitif terhadap harga biji kopi yang terus menanjak," ujarnya.Harga kopi arabika di bursa komoditi New York menyentuh harga tertingginya dalam 34 tahun terakhir di posisi US$ 3,02 per pound minggu lalu. Kenaikan harga kopi didorong oleh menurunnya pasokan kopi di Amerika Tengah. Ditambah lagi pelemahan nilai tukar Dollar AS membuat harga komoditi menanjak. Akibat naiknya harga komoditi, Starbucks telah meningkatkan harga jual kopinya di AS dan China tahun lalu. Kemungkinan harga kopi juga akan menggerus keuntungan perusahaan tahun ini. Analis Phillip Future Ker Chung Yang mengatakan, reli harga kopi masih akan terus berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. "Sepanjang permintaan masih seperti saat ini, pasokan akan sulit mengikuti," ujar Yang di Singapura.

Editor: Rizki Caturini