KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelebihan suplai mengakibatkan yang terjadi sejak tahun 2016 mengakibatkan harga lada terus tertekan. Berbagai upaya dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk kembali mengerek harga komoditas rempah tersebut. “Saat ini produksi lada global mengalami suplai yang melebihi permintaan. Untuk itu, negara anggota International Pepper Community (IPC) menggalang kerja sama melakukan promosi untuk meningkatkan konsumsi lada domestiknya,” ujar Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Arlinda, dalam siaran persnya, Jumat (20/9). Arlinda menjelaskan, persoalan rendahnya harga lada perlu diatasi dengan upaya diplomasi oleh IPC. Mengingat, sebesar 73% suplai lada dunia berasal dari negara anggota IPC. Selain itu, upaya diplomasi juga perlu ditunjang kebijakan domestik, khususnya kebijakan pemasaran lada, penguatan kelembagaan, dan hilirisasi produk berbasis lada.
Harga lada terus tertekan, konsumsi domestik harus ditingkatkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelebihan suplai mengakibatkan yang terjadi sejak tahun 2016 mengakibatkan harga lada terus tertekan. Berbagai upaya dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk kembali mengerek harga komoditas rempah tersebut. “Saat ini produksi lada global mengalami suplai yang melebihi permintaan. Untuk itu, negara anggota International Pepper Community (IPC) menggalang kerja sama melakukan promosi untuk meningkatkan konsumsi lada domestiknya,” ujar Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Arlinda, dalam siaran persnya, Jumat (20/9). Arlinda menjelaskan, persoalan rendahnya harga lada perlu diatasi dengan upaya diplomasi oleh IPC. Mengingat, sebesar 73% suplai lada dunia berasal dari negara anggota IPC. Selain itu, upaya diplomasi juga perlu ditunjang kebijakan domestik, khususnya kebijakan pemasaran lada, penguatan kelembagaan, dan hilirisasi produk berbasis lada.