Harga logam industri berpotensi meroket tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana proyek infrastruktur Amerika Serikat senilai US$ 1,5 triliun berpotensi mengerek harga logam industri. Harga komoditas tembaga dan aluminium berpeluang menembus level tertinggi.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, apabila Kongres AS menyetujui anggaran untuk proyek infrastruktur yang diajukan Presiden Donald Trump, maka akan mendorong permintaan logam industri.

Itu sebabnya, harga tembaga sepanjang tahun ini diyakini bisa menembus level US$ 8.000 per metrik ton, dan aluminium mencapai US$ 2.400 per metrik ton.


Dukungan terhadap harga logam industri tak hanya berasal dari AS, tapi sinyal bagus juga datang dari China, Uni Eropa, Jepang dan Inggris yang mulai memberi sinyal pemulihan ekonomi. Index Caixin Manufacturing China bulan Januari dilaporkan stabil di level 51,5. Jepang juga mencatatkan kenaikan index Final Manufacturing PMI bulan Januari ke level 54,8.

"Perekonomian dunia membaik sejak reformasi tambang di China yang menutup smelter logam. Ini mendorong industri dan manufaktur dunia mencukupi kebutuhan China," papar Ibrahim.

Mengutip Reuters, Rabu (7/2) pukul 01.50 GMT, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 1,03% menjadi US$ 7.149 per metrik ton. Sementara, harga aluminium menguat 1,06% ke level US$ 2.193 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini