Harga logam industri tersulut perbaikan ekonomi China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beberapa logam industri naik di tahun 2021. Misal, harga tembaga. Merujuk data Bloomberg, secara year to date (ytd) harga tembaga naik 28,49% ke level US$ 9.978,5 per metrik ton dari US$ 7.766 per metrik ton di akhir tahun lalu.

Selain itu, harga timah juga naik 53,55% secara ytd ke level US$ 31.209 per metrik ton, dari level US$ 20.325 per metrik ton di akhir tahun. Harga aluminium juga naik 24,20% secara ytd ke level US$ 2.458,5 per metrik ton.

Menurut Founder Traderindo.com Wahyu Laksono, laju pemulihan dan pertumbuhan ekonomi China sejak akhir tahun 2020, yang disertai juga dengan peluncuran vaksin corona mendorong permintaan naik. Ini mendatangkan sentimen positif bagi harga logam industri.


Baca Juga: Harga komoditas terus melejit, China bakal genjot pasokan dalam negeri

Ia melihat, ada ekspektasi bahwa pertumbuhan China pada akhirnya akan kembali ke tingkat rebalancing. Lalu, paket infrastruktur besar dari Presiden AS Joe Biden dinilai akan mendukung energi terbarukan dan berkaitan dengan penggunaan kendaraan listrik dan baterai.

Bahan baku logam industri juga akan banyak dibutuhkan untuk baterai dan mesin kendaraan listrik, misalnya saja tembaga dan aluminium. Kata Wahyu, permintaan tembaga sedang naik, karena energi, lingkungan, dan teknologi yang perlu tembaga.

“Permintaan datang dari pengeluaran stimulus, kendaraan listrik, ladang angin lepas pantai, dan proyek konstruksi stimulus lainnya,” ujar Wahyu.

Wahyu melihat, untuk logam industri masih berpotensi bullish untuk jangka menengah, walaupun harga yang relatif sudah tinggi, dan sudah menyentuh ke level tertingginya. Ia melihat kenaikan sebesar 20% masih wajar.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai harga beberapa logam industri saat ini tidak wajar. Ia mencontohkan harga tembaga yang dalam keadaan ekonomi stabil, biasanya di kisaran US$ 4.000 – US$ 5.000 per metrik ton.  

Namun, Ibrahim memprediksi, untuk saat ini harga tembaga akan tembus ke level US$ 10.500 per metrik ton. Sementara harga aluminium bakal ke level US$ 2.470 per metrik ton, dan harga timah naik ke level US$ 32.000 per metrik ton.

Selanjutnya: Harga batubara melejit, China bakal kekang kenaikan harga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat