KONTAN.CO.ID - Sebagian besar logam industri mengalami penurunan pada Jumat (31/1). Sementara harga tembaga menuju pekan terburuknya dalam dua setengah bulan terakhir. Ini terjadi setelah Presiden Donald Trump kembali mengancam akan memberlakukan tarif 25% terhadap impor dari Meksiko dan Kanada. Baca Juga: Harga Emas Mencapai Rekor Tertinggi, Aset Safe Haven Diburu di Tengah Ancaman Tarif
Melansir Reuters, harga tembaga acuan turun 0,4% menjadi US$9.091,5 per ton pada pukul 02:59 GMT. Sejauh pekan ini, harga tembaga telah turun 1,6%, menandai penurunan mingguan terburuk sejak 11 November 2024. Trump juga menyebut masih mempertimbangkan tarif baru terhadap barang dari China, mengutip perannya dalam perdagangan fentanyl. Sentimen Pasar & Dampak Global Menurut Natalie Scott-Gray, analis logam senior di StoneX, volatilitas harga logam dasar bergantung pada apakah tarif terhadap Meksiko dan Kanada akan benar-benar diterapkan. “Jika tarif terhadap Kanada dan Meksiko dihindari, tetapi tarif terhadap China tetap berlaku, pasar akan fokus pada potensi penurunan perdagangan global atau dampak ekonomi yang menimbulkan ketidakpastian dalam investasi dan konsumsi,” ujarnya. Baca Juga: Harga Tembaga dan Aluminium Menguat di Tengah Ketidakpastian Tarif China, sebagai konsumen terbesar logam industri, akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar ini. Dolar AS naik 0,3%, membuat logam yang dihargakan dalam mata uang ini lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Kinerja Logam Lainnya