Harga Logam Mulia Anjlok Usai Sentuh Rekor, Investor Lakukan Aksi Ambil Untung



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga logam mulia merosot tajam pada perdagangan Senin (29/12/2025) seiring aksi ambil untung investor setelah reli kuat dalam beberapa pekan terakhir. Perak dan platinum yang sempat mencatat rekor tertinggi di awal sesi ikut terkoreksi signifikan.

Harga spot emas turun 4,5% menjadi US$ 4.330,79 per ounce pada pukul 13.51 waktu New York, setelah menyentuh rekor US$4.549,71 pada Jumat lalu. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Februari juga ditutup melemah 4,6% di level US$4.343,60.

Harga Platinum anjlok 14,5% ke posisi US$ 2.096,53 per ounce dari rekor sesi sebelumnya US$2.478,50. Sementara itu, harga perak jatuh 9,5% menjadi US$71,66 per ounce, setelah sempat menembus rekor US$83,62 di awal perdagangan. 


Baca Juga: Harga Emas Jatuh dari Rekor Tertinggi Imbas Aksi Ambil Untung

Logam palladium juga tidak luput dari pelemahan, ambles 15,9% ke US$1.617,47 per ounce.

“Semua logam bergerak naik ke level tertinggi dalam sejarah. Saat ini pasar mengalami aksi ambil untung setelah lonjakan yang spektakuler,” ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures. 

Ia mencatat harga emas telah melonjak sekitar 65% sepanjang tahun ini, sementara platinum dan palladium juga berada dalam jalur penguatan tahunan.

Perak menjadi yang paling menonjol dengan kenaikan 147% sejauh ini, didorong statusnya sebagai mineral kritis, pasokan yang ketat, serta meningkatnya permintaan industri dan investor.

“Kami melihat prospek perak tetap positif menuju 2026, mengingat fundamental pasokan yang masih terbatas,” kata Meger menambahkan.

Baca Juga: Harga Emas Turun Tipis Kamis (9/10) Pagi, Usai Cetak Rekor Baru di Atas US$ 4.000

Di sisi lain, Daniel Ghali, analis komoditas di TD Securities, menilai penurunan harga dipicu pula oleh likuiditas pasar yang menurun akibat libur akhir tahun dan dinamika kebijakan terkait penyelidikan mineral kritis.

Emas selama ini dikenal sebagai aset lindung nilai yang menguat ketika ketidakpastian ekonomi dan geopolitik meningkat. Kondisi tersebut masih menjadi faktor utama yang menopang kinerja logam mulia di pasar global.  

Selanjutnya: Berniat Akuisisi Saham Singaraja Putra (SINI), CUAN Bakal Jadi Pengendali

Menarik Dibaca: Ternyata Ini 6 Tanda Anda Punya Sifat Dewasa, Bukan dari Umur Lho

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News