Harga makanan dan minuman naik 10% akibat lonjakan harga gandum dunia



JAKARTA. Harga gandum dunia akan terus melaju. Data Reuters melaporkan Kenaikan harga gandum di tingkat internasional mencapai level tertinggi sejak 2008. Lonjakan tersebut tak lepas dari ketegangan politik di Timur Tengah dan Afrika Utara belakangan ini yang mendorong pemerintah untuk meningkatkan impor gandum. Sebagaimana ditulis KONTAN, harga gandum untuk pengiriman Maret 2011 di Chicago Board of Trade (CBOT) berada di US$ 8,7925 per bushel. ini adalah harga tertinggi sejak Agustus 2008. Lonjakan harga gandum ini akan terus berlanjut hingga mencapai $ 9,13 per bushel. Pada pukul 01.15 waktu (14/2) di Chicago Board of Trade, kontrak harga gandum untuk pengantaran Mei naik 0,6% menjadi US$ 9,04 per bushel. Sebelumnya, kontrak yang sama sempat menyentuh level US$ 9,1675, level tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak Agustus 2008. Dengan demikian, dalam setahun terakhir, harga gandum sudah melonjak 80% setelah kekeringan memangkas tingkat produksi gandum di Rusia. Musibah banjir juga merusak lahan pertanian di Australia dan Kanada.Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg (14/2) harga jagung juga diperkirakan akan mencetak rekor pada semester pertama tahun 2011. Hal itu disebabkan terjadi ketimpangan antara permintaan dan pasokan. Sebagai perbandingan saja, pada bulan Juni 2008 lalu harga tertinggi jagung sebesar US$ 7,9925 per bushel, sementara pada saat ini (15/2) berdasarkan Chicago Board of Trade, harga gandum telah mencapai sebesar US$ 7,0625 per bushel.Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman bilang, kenaikan harga gandum yang terus melaju tersebut memaksa produsen terigu dalam negeri menaikkan harga. "Produsen terigu sudah tidak dapat lagi menahan harga," kata Adhi kepada KONTAN, Rabu (16/2).Menurutnya Produsen terigu terpaksa menaikkan harga sebesar 10%. Adhi menambahkan bahwa Kenaikan bahan pokok ini diperkirakan terus akan berlanjut. "Saya tidak bisa memperkirakan batas kenaikan tertingginya berapa persen," imbuh Adhi. Ia memperkirakan reaksi pasar dalam negeri di awal-awal kenaikan ini akan negatif. "Permintaan dari konsumen akan menurun 10%-15% dalam dua sampai tiga bulan ke depan," tutur Adhi. Namun, Adhi memperkirakan reaksi pasar ini tidak akan berlangsung lama. Pada bulan April nanti, permintaan pasar akan kembali normal. Adhi mengatakan industri makanan berbahan baku terigu seperti mi dan biskuit pasti sangat merasakan dampak kenaikan harga ini. Sementara kenaikan harga jagung tidak terlalu banyak dirasakan dampaknya kecuali industri makanan ternak. "Harga pakan ternak pasti naik," tegas Adhi.Erik Kandarman, pemiliki Blenger Burger membenarkan akan segera menaikkan harga pada semester pertama tahun ini. Menurutnya kenaikan harga Blenger Burger berada di kisaran 5%-10%. Padahal selama ini meski harga bahan baku naik, perusahaan tetap menjaga kestabilan harga. Bahkan Erik sempat bilang, bersedia menurunkan omzet 3% hingga 5% daripada menaikkan harga. Hal itu dilakukan untuk menjaga pelanggan setia mereka. Namun, kenaikan harga gandum dunia kali ini tak bisa dibendung lagi sehingga harga-harga terpaksa terkerek naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini