JAKARTA. Meski harga cabai membumbung tinggi, Kementerian Perdagangan (Kemdag) belum membuka kran impor cabai. Hal ini dikarenakan jenis cabai yang diminati oleh konsumen lokal belum tentu sama dengan yang berasal dari impor. Sekretaris Jenderal Kemdag Gunaryo mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan harga yang lebih tinggi, kini pihaknya sedang melakukan pemantauan ke sentra produksi di luar Jawa untuk dapat dipasok ke Pulau Jawa. "Memang produksinya relatif kurang, menyebabkan suplai kepasar berkurang," katanya, Jumat (14/11). Berdasarkan informasi, pasokan cabai yang mengalami penurunan produksi adalah di Lampung dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini harga rata-rata cabai merah keriting, merah besar dan rawit merah berada dikisaran RP 51.000 per kg-Rp 54.300 per kg, naik dibandingkan bulan Oktober yang berada dikisaran Rp 30.000 per kg-Rp 32.500 per kg.
Harga makin pedas, pemerintah ogah impor cabai
JAKARTA. Meski harga cabai membumbung tinggi, Kementerian Perdagangan (Kemdag) belum membuka kran impor cabai. Hal ini dikarenakan jenis cabai yang diminati oleh konsumen lokal belum tentu sama dengan yang berasal dari impor. Sekretaris Jenderal Kemdag Gunaryo mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan harga yang lebih tinggi, kini pihaknya sedang melakukan pemantauan ke sentra produksi di luar Jawa untuk dapat dipasok ke Pulau Jawa. "Memang produksinya relatif kurang, menyebabkan suplai kepasar berkurang," katanya, Jumat (14/11). Berdasarkan informasi, pasokan cabai yang mengalami penurunan produksi adalah di Lampung dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini harga rata-rata cabai merah keriting, merah besar dan rawit merah berada dikisaran RP 51.000 per kg-Rp 54.300 per kg, naik dibandingkan bulan Oktober yang berada dikisaran Rp 30.000 per kg-Rp 32.500 per kg.