JAKARTA. Meski telah mengantongi izin impor gula kristal putih (GKP) untuk menambal kekurangan gula nasional, namun hingga Januari 2011 belum banyak importir yang merealisasikan impor gula.Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X Subiyono mengatakan meski musim giling PTPN X sudah selasai, namun hingga saat ini PTPN X belum merealisasikan tender impor GKP. Alasannya, "Harga gula internasional masih cukup tinggi, kita tidak bisa memaksakan untuk melakukan tender," ujarnya kepada KONTAN akhir pekan lalu. Saat ini harga gula internasional masih di kisaran US$ 700 per ton. Dengan harga itu, jika impor tetap berjalan, maka bisa jadi PTPN akan mengalami kerugian karena harga jual di dalam negeri lebih rendah ketimbang harga impor. "Kita baru bisa melakukan impor kalau harga gula internasional sudah ada di kisaran US$ 660 per ton," jelasnya. Sekretaris Perusahaan PTPN XI Adig Suwandi menuturkan, jika melakukan tender, PTPN XI juga akan membidik harga pembelian di bawah kisaran harga US$ 700 per ton. Jika melihat stok gula nasional di akhir tahun yang sebesar 820.000 ton, harusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan gula nasional selama musim giling belum berlangsung. "Kalaupun impor itu hanya untuk buffer stok (stok cadangan) sampai musim giling pabrik gula yang mulai Mei - Juni," jelas Adig.Bahkan, menurut Adig, ada beberapa pabrik gula nasional yang akan memulai musim giling lebih awal. "Ada lima pabrik gula di Lampung dan satu pabrik gula di Sumatra Selatan yang sudah mulai giling," katanya.
Harga masih tinggi, belum banyak importir realisasikan tender impor gula
JAKARTA. Meski telah mengantongi izin impor gula kristal putih (GKP) untuk menambal kekurangan gula nasional, namun hingga Januari 2011 belum banyak importir yang merealisasikan impor gula.Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X Subiyono mengatakan meski musim giling PTPN X sudah selasai, namun hingga saat ini PTPN X belum merealisasikan tender impor GKP. Alasannya, "Harga gula internasional masih cukup tinggi, kita tidak bisa memaksakan untuk melakukan tender," ujarnya kepada KONTAN akhir pekan lalu. Saat ini harga gula internasional masih di kisaran US$ 700 per ton. Dengan harga itu, jika impor tetap berjalan, maka bisa jadi PTPN akan mengalami kerugian karena harga jual di dalam negeri lebih rendah ketimbang harga impor. "Kita baru bisa melakukan impor kalau harga gula internasional sudah ada di kisaran US$ 660 per ton," jelasnya. Sekretaris Perusahaan PTPN XI Adig Suwandi menuturkan, jika melakukan tender, PTPN XI juga akan membidik harga pembelian di bawah kisaran harga US$ 700 per ton. Jika melihat stok gula nasional di akhir tahun yang sebesar 820.000 ton, harusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan gula nasional selama musim giling belum berlangsung. "Kalaupun impor itu hanya untuk buffer stok (stok cadangan) sampai musim giling pabrik gula yang mulai Mei - Juni," jelas Adig.Bahkan, menurut Adig, ada beberapa pabrik gula nasional yang akan memulai musim giling lebih awal. "Ada lima pabrik gula di Lampung dan satu pabrik gula di Sumatra Selatan yang sudah mulai giling," katanya.