Harga Melonjak 111%, Simak Rekomendasi Saham Mayapada Healthcare (SRAJ)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) melompat tinggi pada awal tahun ini. Mengawali bulan Februari, SRAJ menutup perdagangan Kamis (1/2) dengan penguatan 5,83% ke level harga Rp 635 per saham.

Jika dihitung secara year to date, harga SRAJ sudah mengakumulasi penguatan sebanyak 111,67%. Harga saham yang melonjak signifikan sempat membuat SRAJ masuk radar unusual market activity (UMA) dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 29 Januari lalu.

Menjawab BEI, manajemen SRAJ menyatakan saat ini tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan. Namun, Corporate Secretary SRAJ, Arie Farisandi mengatakan pihaknya memperhatikan terdapat pemberitaan bernada positif mengenai emiten yang juga dikenal sebagai Mayapada Healthcare ini.


"Kami memperhatikan bahwa saat ini terdapat banyak pemberitaan bernada positif mengenai Perseroan. Seiring dengan terpenuhinya ketentuan free float serta membaiknya kinerja Perseroan, khususnya terkait dengan perluasan usaha dan peningkatan layanan," kata Arie dalam keterbukaan informasi, Rabu (31/1).

Baca Juga: RS Mayapada Milik Sejahteraraya (SRAJ) di IKN Ditargetkan Beroperasi Semester II-2024

Arie juga menyampaikan bahwa SRAJ belum memiliki rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham. Namun dalam bidang operasional, SRAJ sedang melakukan penjajakan dan pematangan perluasan usaha serta peningkatan layanan, termasuk penguatan permodalan anak-anak usahanya.

"Kami berpendapat bahwa peningkatan aktivitas dan frekuensi transaksi saham kami merupakan dampak dari membaiknya kinerja Perseroan yang diapresiasi positif oleh pasar," imbuh Arie.

Merujuk pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, SRAJ bakal melanjutkan agenda ekspansi jaringan rumah sakit Mayapada pada tahun ini. SRAJ membangun dua rumah sakit, salah satunya di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diperkirakan mulai beroperasi pada semester II-2024.

SRAJ juga sedang dalam tahap persiapan pembangunan rumah sakit di Jakarta Timur, yang ditargetkan mulai beroperasi tahun 2025. Guna menopang agenda ekspansi, SRAJ mengalokasikan belanja modal (capex) Rp 300 miliar-Rp 500 miliar, terutama dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit dan pembelian peralatan medis.

Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Siapkan Capex Rp 300 Miliar-Rp 500 Miliar di 2024

Analisa dan Rekomendasi Saham

Analis Henan Putihrai Sekuritas Bryan Soetopo mengamati emiten rumah sakit masih punya ruang menumbuhkan kinerja di tahun ini. Terutama bagi rumah sakit yang mampu beradaptasi dengan tren terkini. Meliputi digitalisasi layanan kesehatan, peningkatan standar pelayanan, dan pengembangan fasilitas.

Bryan menilai prospek kinerja SRAJ cukup apik dengan fokus pada perbaikan kinerja dan ekspansi. Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengamini untuk prospek bisnis SRAJ dalam jangka menengah - jangka panjang. Faktor pendorongnya adalah kenaikan pendapatan yang mencapai 29,3% (YoY) hingga kuartal III-2023, meski dari sisi bottom line masih merugi.

Selain itu, prospek SRAJ juga akan ditopang oleh strategi ekspansi yang digelar hingga ke IKN. Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo mengamati sinyal sentimen positif bagi SRAJ sudah terlihat sejak berhasil mendapatkan pendanaan dari Indonesia Infrastructure Finance (IIF) pada 27 September 2023. 

Fasilitas pinjaman dari IIF diberikan untuk SRAJ dan kedua entitas anaknya, dengan nilai pinjaman sampai dengan Rp 500 miliar. Fasilitas ini akan digunakan untuk pengembangan rumah sakit dan membiayai kembali pinjaman yang ada (refinancing exsisting loan) pada PT Bank Mayapada Internasional Tbk.

Sedangkan dari sisi pergerakan saham, William melihat kemungkinan tren naik SRAJ masih berlanjut, dengan menguji resistance Rp 840. Selama uptrend masih belum patah dan bertahan di atas level support Rp 484, William menilai SRAJ masih layak koleksi atau sebagai pilihan trading.

Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Incar Kenaikan Pendapatan Sebesar 30% pada Tahun Ini

Namun jika sudah koleksi di harga rendah, pelaku pasar bisa mempertimbangkan untuk profit taking sebagian. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana sepakat, secara teknikal SRAJ masih dalam fase uptrend dan berpeluang melanjutkan penguatan.

Menurut Herditya, investor bisa melakukan trading buy terlebih dulu dengan mencermati resistance di Rp 700 dan support pada area Rp 595. Sementara itu, Bryan mengamati prospek pertumbuhan kinerja yang ditunjukkan SRAJ membuat sahamnya layak menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang.

Meski begitu, Bryan melihat ada ruang bagi saham SRAJ untuk mengalami koreksi dengan area support di harga Rp 495-Rp 500. Sehingga pelaku pasar bisa mencermati peluang buy on weakness. Bryan menaksir posisi resistance SRAJ ada di level Rp 740-Rp 750. 

Vicky melanjutkan, tren harga saham SRAJ dalam jangka menengah masih dalam posisi bullish. Namun, waspadai adanya potensi pembalikan arah. Ketika tren naik berlanjut, target harga ada di Rp 720-Rp 780.

Jika menembus resistance, target berikutnya ada di Rp 840-Rp 900. Saham SRAJ layak sebagai pilihan trading dengan support jangka pendek di Rp 620-Rp 600. Support berikutnya ada di Rp 580-Rp 550.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati