Harga migas dan batubara dongkrak kinerja Benakat



JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) lebih optimistis menatap tahun ini. Kinerja perusahaan ini diperkirakan bakal terdongkrak oleh kenaikan harga komoditas, khususnya minyak dan batubara yang memang menjadi core business.

Kendati sebagian saham Benakat Oil dilego ke pihak lain, Benakat Integra Masih merupakan pemegang saham mayoritas dalam Benakat Oil. Perusahaan ini juga tengah menggeber kinerja segmen batubara miliknya, yang memang ditargetkan pada tahun ini menyentuh level lebih tinggi.

Michael Wong, Direktur Keuangan Benakat Integra, mengatakan, di tahun 2017 outlook bisnis perusahaan ini bakal membaik. Hal tersebut didukung mulai membaiknya harga komoditas minyak dan batubara. Terkait minyak dan infrastruktur batubara, pihaknya akan meningkatkan produksi pada tahun ini.


Pada akhir bulan ini, emiten di Bursa Efek Indonesia itu juga akan melakukan restrukturisasi utang sebesar US$ 400 juta. Utang tersebut sebelumnya jatuh tempo pada tahun ini, diubah menjadi tiga tahun ke depan dengan bunga lebih murah.

Menurut Michael, dengan kenaikan harga minyak, tentu membawa efek positif, yakni tingkat keuntungan. "Kendati begitu, imbas ke bottom line kami tidak akan terlalu besar," ujarnya ke KONTAN, Rabu (11/1).

Saat ini kontribusi bisnis infrastruktur pertambangan jauh lebih besar dibandingkan dengan minyak. Apalagi tahun lalu kontribusi pendapatan minyak tidak lebih dari 5%. Menurutnya, Benakat Oil pada awal tahun ini mungkin hanya akan berproduksi di level 1.000 barel per hari.

Namun seiring kenaikan harga minyak, Michael memperkirakan, level produksi minyak Benakat Oil akan sama dengan tahun lalu, yakni mencapai 1.625 barel per hari. Seluruh hasil Benakat Oil akan dijual ke Pertamina EP selaku pembeli tunggal.

Hanya saja, besarannya mengikuti kondisi harga minyak yang terjadi. Sedangkan untuk batubara targetnya tetap stabil di level 96 juta ton. Namun Michael menggarisbawahi, dari sisi pendapatan, kenaikan harga kedua komoditas tersebut belum terlalu berdampak besar bagi Benakat Integra di awal tahun ini.

Mengingat, kontrak jasa penambangan Bekat Intergra melakukan review per enam bulan. Sehingga baru kuartal I tahun ini sedikit terjadi peningkatan pendapatan dibandingkan sebelumnya. "Selain itu ada lag (penundaan) kenaikan harga batubara," terang Michael.

Untuk memuluskan rencana, perusahaan ini sudah menyiapkan anggaran belanja modal atau capex mencapai US$ 5 juta. Mayoritas duit tersebut digunakan untuk maintenance capex saja. Tahun ini tidak membutuhkan banyak capex, karena infrastruktur sudah selesai dikerjakan semua. Hanya tinggal membutuhkan perawatan alat-alat pertambangan.

"Kenaikan harga sendiri kan baru terjadi 3 bulan sampai 4 bulan lalu dan kami sudah mendapatkan kontrak duluan," terang Michael.

Mitra berpengalaman

Selain berfokus di batubara serta minyak dan gas, perusahaan juga ingin segera bisa mencicipi bisnis ketenagalistrikan pada tahun ini. Namun sejauh ini Benakat Integra menegaskan, belum ada calon mitra kerja yang melakukan pembicaraan untuk bisa digandeng membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Menurut Michael, pihaknya perlu menggandeng berbagai perusahaan yang lebih berpengalaman di bisnis listrik. Hitungannya adalah, perusahaan baru pertama kali masuk di bisnis listrik. Sehingga potensi keberhasilan akan lebih tinggi bila bergabung dengan perusahaan yang berpengalaman.

Perusahaan terus mematangkan rencana tersebut. "Terus terang kami belum memiliki pengalaman langsung di bisnis kelistrikan. Jadi kalaupun mau main ke arah situ pasti bekerjasama dengan pihak yang sudah memiliki pengalaman," lanjutnya.

Rencananya, akhir bulan ini restrukturisasi utang Benakat Integra selesai. Jika itu benar terjadi, perusahaan ini bisa lebih sedikit lebih leluasa berpikir mengenai ekspansi, termasuk mencoba peruntungan bisnis sektor ketenagalistrikan.

Sebelum bisnis baru terealisasi, sejauh ini Benakat Integra masih mengandalkan batubara yang menjadi motor pertumbuhan bisnis sejak beberapa tahun terakhir. Sedangkan kontribusi dari bisnis minyak saat ini masih relatif kecil.

Terkait bisnis power plant, perusahaan ini menargetkan bisa menjadi pendapatan tetap di masa depan. Jadi, Benakat Integra tidak bergantung pada harga minyak dan batubara yang fluktuatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie