Harga minyak akhirnya rebound



SYDNEY. Untuk pertama kali dalam tujuh hari, harga minyak dunia ditransaksikan menanjak. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Juni naik sebesar 56 sen menjadi US$ 92,04 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 13.40 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 91,84 per barel. Sekadar mengingatkan, pada 18 Mei lalu, harga minyak melorot 1,2% menjadi US$ 91,48 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 26 Oktober lalu. Sedangkan kontrak harga minyak untuk pengantaran Juli yang lebih aktif diperdagangkan naik 34 sen menjadi US$ 92,14 per barel, pada hari ini (21/5).Selain itu, harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Juli juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,6% menjadi US$ 107,80 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Kenaikan harga minyak terjadi setelah Goldman Sachs Group Inc menyatakan bahwa keseimbangan antara suplai dan demand minyak mulai ketat. Selain itu, faktor lainnya adalah pernyataan Perdana Menteri China Wen Jiabao yang akan fokus pada strategi peningkatan perekonomian China. "Dengan peningkatan produksi minyak oleh Arab Saudi untuk memenuhi permintaan minyak, pasar minyak akan mencatatkan surplus pada tahun ini. Meski demikian, tertutupnya produksi minyak Iran dari pasar dunia menyebabkan surplus produksi tadi menghilang," papar David Greely, head of energy research Goldman Sachs di New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie