Harga minyak anjlok 1% di tengah kekhawatiran penguncian baru di Eropa



KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah anjlok 1% pada awal perdagangan hari ini. Kekhawatiran bahwa pembatasan pandemi baru dan peluncuran vaksin yang lambat di Eropa akan memperlambat pemulihan permintaan bahan bakar semakin menguat. Di tambah, produsen memangkas harga, yang menunjukkan pasokan minyak yang cukup.

Selasa (23/3) pukul 08.45 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2021 turun 62 sen, atau 1% menjadi US$ 60,94 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2021 melemah 68 sen atau 1,1% ke level US$ 63,94 per barel dan menghapus kenaikan 9 sen yang terjadi pada sesi sebelumnya.


"(Penurunan) berkaitan dengan masalah peluncuran vaksin dan penguncian baru di Eropa," kata Lachlan Shaw, Head of Commodity Research di National Australia Bank.

Jerman, konsumen minyak terbesar di Eropa, diperkirakan akan memperpanjang pembatasan belanja dan perjalanan hingga April untuk menahan gelombang ketiga infeksi Covid-19. Hal ini telah menyebabkan para ekonom memangkas perkiraan pertumbuhan mereka.

Penguncian yang diperpanjang didorong oleh ancaman gelombang ketiga infeksi, dengan varian baru virus di benua itu.

Baca Juga: Harga minyak mentah ditutup naik tipis, ditopang harapan kenaikan permintaan

"Ini meningkatkan kekhawatiran bahwa prakiraan pesimis dari International Energy Agency dan EIA (Energy Information Administration) baru-baru ini dapat terjadi," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.

IEA yang berbasis di Paris pekan lalu memangkas perkiraan permintaan minyak mentah pada 2021 sebesar 2,5 juta barel per hari. Sedangkan EIA memproyeksi, pasokan minyak global akan melampaui permintaan pada paruh kedua tahun 2021.

Pasar minyak mentah fisik menunjukkan bahwa permintaan jauh lebih rendah daripada pasar berjangka.

Nigeria, produsen minyak terbesar Afrika, pada hari Senin (22/3) telah memangkas harga jual resminya untuk kargo pemuatan April, menunjukkan bahwa pemasok mencoba untuk mendorong penjualan.  Angola, produsen terbesar kedua di benua itu dan pemasok utama ke China, masih memiliki beberapa kargo April yang masih belum terjual. Ini  menunjukkan kurangnya minat dari penyuling China.

"Harga fisik telah lebih lemah dari yang diperkirakan pasar berjangka selama beberapa minggu sekarang," kata Shaw.

Data stok minyak mentah AS dari American Petroleum Institute (API) akan dirilis pada Selasa malam. Analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 900.000 barel di pekan yang berakhir 19 Maret. Sementara pemanfaatan kilang naik 3,2 poin persentase, menurut jajak pendapat Reuters.

Data inventaris dari EIA, yang dianggap lebih pasti, akan dirilis pada Rabu (24/3)

Selanjutnya: IHSG dibuka menguat ke 6.329 pada awal perdagangan hari ini, asing borong saham bank

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari