Harga minyak AS terjungkal, bursa Asia flat



SINGAPURA. Pasar saham Asia bergerak sideways pada transaksi perdagangan Kamis (9/3). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,34% pada transaksi pagi. Sepertinya, sentimen pelemahan yen terhadap dollar AS masih menjadi pendorongnya.

Sementara, indeks ASX 200 Australia berhasil rebound dari penurunan sebelumnya yang mencapai 0,4%, sehingga diperdagangkan flat pagi ini. Indeks acuan Australia ini tertekan penurunan sektor energi yang mencapai 1,61% dan sektor bahan baku sebesar 1,87%.

Indeks Kospi juga terlihat flat di mana indeks acuan Korea Selatan ini turun tipis 0,02%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Korsel di antaranya: Samsung Electronics turun 0,3%, Samsung C&T turun 0,41%, dan Samsung Heavy turun 1,65%.


Pergerakan sideways bursa Asia disinyalir akibat kecemasan pelaku pasar terkait anjloknya harga minyak AS hingga ke level US$ 50 per barel pada transaksi kemarin.

Harga minyak turun setelah cadangan minyak AS melonjak ke rekor tertinggi yang mencapai 8,2 juta barel pada pekan lalu. Angka tersebut melampaui ekspektasi pelaku pasar yang memprediksi kenaikan sebesar 2 juta barel.

Pada transaksi perdagangan Asia, harga minyak WTI stabil dengan kecenderungan naik sebesar 0,3% di US$ 50,43 per barel. Sedangkan harga minyak Brent kemarin anjlok 5,03% menjadi US$ 53,11 per barel.

Di sisi lain, China juga akan merilis indeks harga konsumen dan indeks harga produsen pada pagi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie