JAKARTA. Kenaikan harga minyak mentah dunia makin sulit terbendung. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu (4/3), harga kontrak pengantaran minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk April 2011 di bursa Nymex menembus US$ 104,42 per barel. Ini adalah harga tertingginya selama 29 bulan terakhir.Harga tersebut lebih tinggi dibanding harga di hari sebelumnya, US$ 101,91 per barel. Jika dihitung dalam sepekan, harga minyak naik 7,68%.Aksi oposisi di Libia dipercaya kian memperbesar konflik dan memanaskan tungku di pasar minyak. "Pasar khawatir perpecahan menular ke negara eksportir minyak lain hingga mengganggu pasokan," kata Addison Armstrong, Direktur Riset Broker Tradition Energy seperti dikutip Bloomberg.Upaya meredam harga minyak selama ini pun percuma. Arab Saudi pernah menyatakan komitmen menjaga pasokan minyak di dunia. Amerika Serikat juga rajin memaparkan cadangan minyaknya yang memadai. Toh, harga minyak terus saja menanjak.Pasar kini mengkhawatirkan cadangan minyak di Eropa. “Kehawatiran ini yang dimanfaatkan spekulan menaikkan harga,” kata Ibrahim, General Manager Harvest International Futures.Nico Omer Jonckheere, Vice President Research Valbury Asia Futures mengatakan, laju harga minyak kini sangat sukar ditahan. “Hanya keajaiban yang bisa menahan laju harga minyak dalam kondisi seperti ini,” kata Nico. Iwan Cahyo Suryadi, Analis First State Futures mengatakan, tren pelemahan dollar AS turut menjaga harga minyak tetap tinggi. Penurunan data pengangguran di AS yang mengindikasikan pemulihan ekonomi di AS akan menahan harga minyak tetap tinggi.Nico memperkirakan, harga minyak mencapai US$ 110-US$ 120 per barel dalam jangka menengah. Sementara Ibrahim memperkirakan, harganya di US$ 104,3-US$ 106,5 per barel sepanjang pekan ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga minyak bakal terus di atas US$ 100
JAKARTA. Kenaikan harga minyak mentah dunia makin sulit terbendung. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu (4/3), harga kontrak pengantaran minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk April 2011 di bursa Nymex menembus US$ 104,42 per barel. Ini adalah harga tertingginya selama 29 bulan terakhir.Harga tersebut lebih tinggi dibanding harga di hari sebelumnya, US$ 101,91 per barel. Jika dihitung dalam sepekan, harga minyak naik 7,68%.Aksi oposisi di Libia dipercaya kian memperbesar konflik dan memanaskan tungku di pasar minyak. "Pasar khawatir perpecahan menular ke negara eksportir minyak lain hingga mengganggu pasokan," kata Addison Armstrong, Direktur Riset Broker Tradition Energy seperti dikutip Bloomberg.Upaya meredam harga minyak selama ini pun percuma. Arab Saudi pernah menyatakan komitmen menjaga pasokan minyak di dunia. Amerika Serikat juga rajin memaparkan cadangan minyaknya yang memadai. Toh, harga minyak terus saja menanjak.Pasar kini mengkhawatirkan cadangan minyak di Eropa. “Kehawatiran ini yang dimanfaatkan spekulan menaikkan harga,” kata Ibrahim, General Manager Harvest International Futures.Nico Omer Jonckheere, Vice President Research Valbury Asia Futures mengatakan, laju harga minyak kini sangat sukar ditahan. “Hanya keajaiban yang bisa menahan laju harga minyak dalam kondisi seperti ini,” kata Nico. Iwan Cahyo Suryadi, Analis First State Futures mengatakan, tren pelemahan dollar AS turut menjaga harga minyak tetap tinggi. Penurunan data pengangguran di AS yang mengindikasikan pemulihan ekonomi di AS akan menahan harga minyak tetap tinggi.Nico memperkirakan, harga minyak mencapai US$ 110-US$ 120 per barel dalam jangka menengah. Sementara Ibrahim memperkirakan, harganya di US$ 104,3-US$ 106,5 per barel sepanjang pekan ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News