SINGAPURA. Kontrak harga minyak mengalami penurunan. Anjloknya harga minyak terjadi setelah dirilisnya data mengenai cadangan minyak mentah dan bahan bakar AS. Kondisi itu memberikan sinyal perekonomian dunia bakal melempem. Sudah enam hari terakhir, harga minyak mengalami penurunan. Data American Petroleum Institute menunjukkan, suplai cadangan minyak mentah di AS mengalami kenaikan 5,87 barel dan cadangan bahan bakar naik 2,03 juta barel pada minggu lalu. "Data industri menunjukkan adanya kenaikan cadangan minyak di AS. Hal ini tidak sesuai dengan ekspektasi," kata Mark Pervan, head of commodity research Australia and New Zealand Banking Group Ltd di Melbourne.Catatan saja, kontrak harga minyak mentah untuk pengantaran September mengalami penurunan sebesar 34 sen atau 0,5% menjadi US$ 75,43 per barel di NYMEX. Pada pukul 09.50 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 75,53 per barel. Kendati begitu, data berbeda kemungkinan akan dirilis oleh Departemen Energi AS. Berdasarkan hasil survei Bloomberg kepada sejumlah analis, suplai bensin AS kemungkinan akan mengalami penurunan sebesar 375.000 barel pada minggu lalu. Data ini dijadwalkan akan dirilis pukul 10.30 waktu Washington hari ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga minyak bakal turun karena cadangan AS naik
SINGAPURA. Kontrak harga minyak mengalami penurunan. Anjloknya harga minyak terjadi setelah dirilisnya data mengenai cadangan minyak mentah dan bahan bakar AS. Kondisi itu memberikan sinyal perekonomian dunia bakal melempem. Sudah enam hari terakhir, harga minyak mengalami penurunan. Data American Petroleum Institute menunjukkan, suplai cadangan minyak mentah di AS mengalami kenaikan 5,87 barel dan cadangan bahan bakar naik 2,03 juta barel pada minggu lalu. "Data industri menunjukkan adanya kenaikan cadangan minyak di AS. Hal ini tidak sesuai dengan ekspektasi," kata Mark Pervan, head of commodity research Australia and New Zealand Banking Group Ltd di Melbourne.Catatan saja, kontrak harga minyak mentah untuk pengantaran September mengalami penurunan sebesar 34 sen atau 0,5% menjadi US$ 75,43 per barel di NYMEX. Pada pukul 09.50 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 75,53 per barel. Kendati begitu, data berbeda kemungkinan akan dirilis oleh Departemen Energi AS. Berdasarkan hasil survei Bloomberg kepada sejumlah analis, suplai bensin AS kemungkinan akan mengalami penurunan sebesar 375.000 barel pada minggu lalu. Data ini dijadwalkan akan dirilis pukul 10.30 waktu Washington hari ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News