JAKARTA. Kendati harga minyak dunia beranjak naik, belum berdampak ke industri plastik dan petrokimia di Indonesia. Para pelaku industri yang menggunakan minyak dunia sebagai bahan baku menilai, besaran kenaikan harga minyak dunia belum signifikan. Pada awal pekan ini, harga minyak dunia Brent Crude berada di posisi US$ 52,41 per barel. Harga tersebut sudah naik 14% ketimbang harga minyak dunia pada pertengahan September 2016 lalu di level US$ 45,85 per barel. Henky Wibowo, Ketua Umum Federasi Pengemasan Indonesia, menjelaskan, kenaikan harga minyak dunia hingga saat ini masih dalam batas toleransi dan belum mengganggu proses produksi plastik. “Saat ini pemakaian minyak untuk bahan baku plastik sekitar 15%,” kata Henky kepada KONTAN, Senin (10/10).
Harga minyak belum bikin melar plastik
JAKARTA. Kendati harga minyak dunia beranjak naik, belum berdampak ke industri plastik dan petrokimia di Indonesia. Para pelaku industri yang menggunakan minyak dunia sebagai bahan baku menilai, besaran kenaikan harga minyak dunia belum signifikan. Pada awal pekan ini, harga minyak dunia Brent Crude berada di posisi US$ 52,41 per barel. Harga tersebut sudah naik 14% ketimbang harga minyak dunia pada pertengahan September 2016 lalu di level US$ 45,85 per barel. Henky Wibowo, Ketua Umum Federasi Pengemasan Indonesia, menjelaskan, kenaikan harga minyak dunia hingga saat ini masih dalam batas toleransi dan belum mengganggu proses produksi plastik. “Saat ini pemakaian minyak untuk bahan baku plastik sekitar 15%,” kata Henky kepada KONTAN, Senin (10/10).