KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Nasional (Aspermigas) menilai insentif untuk industri hulu migas masih relevan dan diperlukan. Meski sudah memasuki masa new normal, tapi bukan berarti tekanan bisnis dari pandemi Covid-19 telah mereda. Ketua Umum Aspermigas John S. Karamoy mengungkapkan, selama harga minyak mentah dunia maupun harga minyak mentah Indonesia alias Indonesian Crude oil Price (ICP) belum stabil, maka insentif yang diajukan masih relevan. Begitu juga dengan belum stabilnya demand energi maupun penurunan keekonomian bisnis migas yang masih terasa. Paling tidak, katanya, stabilnya harga ICP ditunjukkan seperti sebelum masa pandemi Covid-19 atau di atas level US$ 60 per barel.
Harga minyak belum stabil, Aspermigas: Insentif hulu migas masih relevan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Nasional (Aspermigas) menilai insentif untuk industri hulu migas masih relevan dan diperlukan. Meski sudah memasuki masa new normal, tapi bukan berarti tekanan bisnis dari pandemi Covid-19 telah mereda. Ketua Umum Aspermigas John S. Karamoy mengungkapkan, selama harga minyak mentah dunia maupun harga minyak mentah Indonesia alias Indonesian Crude oil Price (ICP) belum stabil, maka insentif yang diajukan masih relevan. Begitu juga dengan belum stabilnya demand energi maupun penurunan keekonomian bisnis migas yang masih terasa. Paling tidak, katanya, stabilnya harga ICP ditunjukkan seperti sebelum masa pandemi Covid-19 atau di atas level US$ 60 per barel.