KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak diperdagangkan dalam kisaran sempit pada Selasa (5/11), menjelang hasil pemilihan presiden AS yang sangat ketat, setelah naik lebih dari 2% pada sesi sebelumnya karena OPEC+ menunda rencana untuk menaikkan produksi pada bulan Desember. Mengutip
Reuters, Selasa (5/11), harga minyak mentah Brent berjangka naik 16 sen, atau 0,2%, menjadi US$ 75,24 per barel pada pukul 08.41 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada US$ 71,65 per barel, naik 18 sen, atau 0,3%. "Kita sekarang dalam keadaan tenang sebelum badai," kata analis pasar IG Tony Sycamore.
Baca Juga: Harga Minyak Naik di Hari Kelima pada Selasa (5/11) Setelah Terbang Hampir 3% Harga minyak telah didukung oleh pengumuman dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau yang dikenal dengan OPEC+, untuk menunda kenaikan produksi selama sebulan dari bulan Desember karena permintaan yang lemah dan meningkatnya pasokan non-OPEC menekan pasar. Namun, Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG mengatakan, pengambilan risiko tetap terbatas dengan pekan yang sibuk seperti agenda pemilihan umum AS, pertemuan kebijakan Federal Reserve, dan pertemuan Kongres Rakyat Nasional (NPC) China, membuat banyak pedagang menunggu. Yeap menambahkan, untuk saat ini, jajak pendapat menunjukkan pemilihan presiden AS akan diperebutkan dengan ketat, dan setiap penundaan dalam hasil pemilihan atau bahkan perselisihan dapat menimbulkan risiko jangka pendek bagi pasar yang lebih luas atau menyeretnya lebih lama. "Perhatian juga tertuju pada pertemuan NPC China untuk mendapatkan kejelasan tentang stimulus fiskal guna meningkatkan prospek permintaan negara, tetapi kami tidak mungkin melihat komitmen yang kuat sebelum hasil pemilihan presiden AS, dan itu akan terus membuat harga minyak dalam permainan menunggu jangka pendek," kata Yeap. Sementara itu, produksi minyak OPEC pulih pada bulan Oktober karena Libya melanjutkan produksi, menurut survei Reuters . Meskipun upaya lebih lanjut Irak untuk memenuhi pemotongan yang dijanjikan kepada aliansi OPEC+ yang lebih luas membatasi kenaikan tersebut.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 3% Senin (4/11) Malam, Setelah OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi Lebih banyak minyak dapat berasal dari produsen OPEC Iran karena Teheran telah menyetujui rencana untuk meningkatkan produksi sebesar 250.000 barel per hari, situs web berita kementerian minyak Shana melaporkan pada hari Senin.
Di AS, badai tropis akhir musim yang diprediksi akan meningkat menjadi badai kategori 2 di Teluk Meksiko minggu ini dapat mengurangi produksi minyak sekitar 4 juta barel, kata para peneliti. Menjelang data minyak mingguan AS pada hari Rabu, jajak pendapat pendahuluan Reuters menunjukkan pada hari Senin bahwa persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik minggu lalu, sementara persediaan sulingan dan bensin turun.
Editor: Herlina Kartika Dewi