SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) siang ini (29/7) bergerak di dua zona dan mendekati level harga terendahnya dalam dua pekan terakhir. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.25 waktu Sydney, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran September berada di posisi US$ 104,36 per barel atau turun 34 sen di New York Mercantile Exchange. Pada 26 Juli, kontrak yang sama merosot 79 sen menjadi US$ 107,70 per barel, yang merupakan level terendah sejak 9 Juli lalu. Pada pekan lalu, harga minyak dunia mencatatkan penurunan mencapai 3,1%. Pergerakan harga minyak dunia saat ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Salah satunya, pemerintah Arab Saudi memberikan sinyal untuk tidak menaikkan kapasitas produksi seperti rencana semula karena penurunan permintaan. Faktor lainnya adalah situasi geopolitik yang tidak kondusif di Mesir. Asal tahu saja, Menteri Dalam Negeri Mesir menyatakan, pasukan keamanan memutuskan untuk menciptakan stabilitas keamanan setelah puluhan warga Mesir tewas dalam bentrokan berdarah Sabtu malam lalu. Ada pula sentimen berupa pertemuan Federal Open Market Committee yang akan berlangsung besok. "Pekan ini merupakan pekan data yang penting bagi pasar. Fakta lainnya adalah situasi di Mesir kemungkinan akan mempengaruhi persepsi risiko sejumlah trader," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney. Sementara itu, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran September naik 5 sen menjadi US$ 107,22 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga minyak bergerak liar akibat faktor ini
SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) siang ini (29/7) bergerak di dua zona dan mendekati level harga terendahnya dalam dua pekan terakhir. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.25 waktu Sydney, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran September berada di posisi US$ 104,36 per barel atau turun 34 sen di New York Mercantile Exchange. Pada 26 Juli, kontrak yang sama merosot 79 sen menjadi US$ 107,70 per barel, yang merupakan level terendah sejak 9 Juli lalu. Pada pekan lalu, harga minyak dunia mencatatkan penurunan mencapai 3,1%. Pergerakan harga minyak dunia saat ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Salah satunya, pemerintah Arab Saudi memberikan sinyal untuk tidak menaikkan kapasitas produksi seperti rencana semula karena penurunan permintaan. Faktor lainnya adalah situasi geopolitik yang tidak kondusif di Mesir. Asal tahu saja, Menteri Dalam Negeri Mesir menyatakan, pasukan keamanan memutuskan untuk menciptakan stabilitas keamanan setelah puluhan warga Mesir tewas dalam bentrokan berdarah Sabtu malam lalu. Ada pula sentimen berupa pertemuan Federal Open Market Committee yang akan berlangsung besok. "Pekan ini merupakan pekan data yang penting bagi pasar. Fakta lainnya adalah situasi di Mesir kemungkinan akan mempengaruhi persepsi risiko sejumlah trader," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney. Sementara itu, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran September naik 5 sen menjadi US$ 107,22 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News