Harga minyak berpeluang melanjutkan kenaikan



KONTAN.CO.ID - Tarik-menarik permintaan dan pasokan minyak mentah masih menjadi penyebab naik turunnya harga pekan ini. Kamis (24/8), harga minyak west texas intermediate (WTI) terkoreksi tipis ke US$ 48,37 per barel. Kemarin, harga minyak ditutup menguat 1,21% ke level US$ 48,41 per barel.

Harga minyak brent pagi ini justru masih belum beranjak dari level kemarin. Harga minyak di ICE Futures ini berada di level US$ 52,57 per barel, naik 1,35% ketimbang posisi hari Selasa.

Rabu, Energy Information Administration merilis data stok minyak Amerika Serikat pekan lalu. Menurut data EIA, stok minyak mentah AS turun 3,3 juta barel, sedikit di bawah ekspektasi pasar pada 3,5 juta barel. Sedangkan stok bensin merosot 1,2 juta barel, jauh lebih tinggi ketimbang prediksi pada polling Reuters di level 643.000 barel.


Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston, Texas mengatakan, stok minyak melanjutkan tren turun meski ada kenaikan impor minyak yang signifikan. "Harga minyak masih menunggu konfirmasi berkurang atau tidaknya stok global," kata Lipow kepada CNBC.

Kenaikan harga minyak berpeluang lanjut, setelah adanya laporan bahwa lapangan minyak Sharara di Libya belum dibuka hingga Rabu ini. Menurut rencana, lapangan minyak ini akan dibuka Selasa. "Situasi di sana tampaknya masih jauh dari normal," ungkap analis Commerzbank.

Produksi minyak Sharara mencapai 280.000 barel per hari. Tapi, pekan ini produksi harus dihentikan karena ada blokade jaringan pipa. Lapangan minyak ini mengontribusi lebih dari seperempat produksi minyak Libya yang mencapai 1 juta barel per hari pada akhir Juni lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati