KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi negara pengekspor minyak mentah (OPEC) serta sekutunya berpotensi kembali memangkas produksinya, sehingga akan berdampak pada lonjakan harga minyak global. Sebagai emiten di sektor minyak dan gas (migas), PT Elnusa Tbk (ELSA) bersiap menghadapi tantangan tersebut. Head of Corporate Communication ELSA Wahyu Irfan mengatakan, volatilitas harga minyak merupakan hal yang wajar terjadi dalam industri migas. Ia menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir, harga minyak global sempat turun drastis hingga kisaran US$ 30 per barel. Saat itu, ELSA mengalami permintaan diskon besar-besaran hingga 60% dari para pelanggannya. Di sisi lain, ketika harga minyak global mulai naik hingga US$ 50—US$ 60 per barel, harga jasa di bidang migas juga secara tidak langsung naik.
Harga minyak berpeluang naik, Elnusa (ELSA) tetap fokus ke jasa distribusi energi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi negara pengekspor minyak mentah (OPEC) serta sekutunya berpotensi kembali memangkas produksinya, sehingga akan berdampak pada lonjakan harga minyak global. Sebagai emiten di sektor minyak dan gas (migas), PT Elnusa Tbk (ELSA) bersiap menghadapi tantangan tersebut. Head of Corporate Communication ELSA Wahyu Irfan mengatakan, volatilitas harga minyak merupakan hal yang wajar terjadi dalam industri migas. Ia menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir, harga minyak global sempat turun drastis hingga kisaran US$ 30 per barel. Saat itu, ELSA mengalami permintaan diskon besar-besaran hingga 60% dari para pelanggannya. Di sisi lain, ketika harga minyak global mulai naik hingga US$ 50—US$ 60 per barel, harga jasa di bidang migas juga secara tidak langsung naik.