JAKARta. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tergelincir ke bawah US$ 100 per barel, akhir pekan lalu. Untuk pertama kalinya sejak tiga bulan terakhir, minyak WTI terpangkas 3,95% dalam satu hari perdagangan, hingga US$ 98 per barel. Di waktu yang sama, minyak jenis Brent terpapas 2,5% menjadi US$ 113,18 per barel. Penekan harga komoditas energi ini berasal dari Amerika Serikat (AS). Departemen Ketenagakerjaan AS mengumumkan, data tenaga kerja di luar sektor pertanian alias non-farm payroll AS hanya naik 115.000 orang selama April. Itu merupakan kenaikan terendah selama enam bulan terakhir. Angka itu juga jauh di bawah ekspektasi pasar, yang memperkirakan penambahan mencapai 160.000 orang. Hal ini otomatis menyuramkan outlook perekonomian AS.
Harga minyak berpotensi menguat
JAKARta. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tergelincir ke bawah US$ 100 per barel, akhir pekan lalu. Untuk pertama kalinya sejak tiga bulan terakhir, minyak WTI terpangkas 3,95% dalam satu hari perdagangan, hingga US$ 98 per barel. Di waktu yang sama, minyak jenis Brent terpapas 2,5% menjadi US$ 113,18 per barel. Penekan harga komoditas energi ini berasal dari Amerika Serikat (AS). Departemen Ketenagakerjaan AS mengumumkan, data tenaga kerja di luar sektor pertanian alias non-farm payroll AS hanya naik 115.000 orang selama April. Itu merupakan kenaikan terendah selama enam bulan terakhir. Angka itu juga jauh di bawah ekspektasi pasar, yang memperkirakan penambahan mencapai 160.000 orang. Hal ini otomatis menyuramkan outlook perekonomian AS.