JAKARTA. Rencana Amerika Serikat mengembangkan shale gas di tahun 2017 ini dan kondisi geopolitik global jadi penyebab tersungkurnya harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI). Analis pun menduga bukan tidak mungkin sepanjang pekan ini harga masih akan dibalut tren koreksi. Mengutip Bloomberg, Senin (17/4) pukul 15.55 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2017 di New York Mercantile Exchange menukik 0,88% ke level US$ 52,71 per barel dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir pun harga minyak WTI sudah melorot 0,69%. Lukman Leong, Research and Analyst PT Valbury Asia Futures menjelaskan ada beberapa katalis negatif yang memang sedang membalut pergerakan harga minyak WTI. Mulai dari laporan rig pengeboran minyak mentah AS yang bertambah akhir pekan lalu hingga profit taking pasca pergerakan yang stabil di atas level US$ 53 per barel selama beberapa waktu terakhir.
Harga minyak berpotensi turun lebih dalam
JAKARTA. Rencana Amerika Serikat mengembangkan shale gas di tahun 2017 ini dan kondisi geopolitik global jadi penyebab tersungkurnya harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI). Analis pun menduga bukan tidak mungkin sepanjang pekan ini harga masih akan dibalut tren koreksi. Mengutip Bloomberg, Senin (17/4) pukul 15.55 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2017 di New York Mercantile Exchange menukik 0,88% ke level US$ 52,71 per barel dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir pun harga minyak WTI sudah melorot 0,69%. Lukman Leong, Research and Analyst PT Valbury Asia Futures menjelaskan ada beberapa katalis negatif yang memang sedang membalut pergerakan harga minyak WTI. Mulai dari laporan rig pengeboran minyak mentah AS yang bertambah akhir pekan lalu hingga profit taking pasca pergerakan yang stabil di atas level US$ 53 per barel selama beberapa waktu terakhir.