Harga minyak bertahan di US$ 50 sebarel



JAKARTA. Harga minyak dunia bertahan di atas US$ 50 per barel sebelum Amerika Serikat (AS) merilis data cadangan minyak yang diprediksi turun.

Mengutip Bloomberg, Selasa (1/8) pukul 17.18 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman September 2017 stabil di level US$ 50,17 per barel.

Berdasarkan survei Bloomberg, cadangan minyak AS per pekan lalu, kemungkinan turun 3,3 juta barel. Ini merupakan penurunan di minggu kelima. Sementara data resmi dari Energy Information Administration akan dirilis Rabu malam (2/8). Sejak akhir Juni, stok minyak AS telah berkurang hampir 26 juta barel.


Harga minyak menguat ke atas US$ 50 per barel untuk pertama kali sejak Mei di tengah optimisme pemangkasan produksi OPEC akan membawa pasar ke dalam keseimbangan. Sementara impor minyak AS dari OPEC turun 2,6% selama Mei dibanding bulan sebelumnya. Pemangkasan produksi diprediksi akan membuat pengiriman minyak OPEC ke luar negeri turun lebih tajam.

"Ekpektasi keseimbangan minyak mentah mendukung pasar," kata Tamas Varga, analis PVM Oil Associates Ltd. di London, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (1/8). "Jika penurunan cadangan minyak terkonfirmasi, besok kita mungkin akan melihat harga stabil," imbuhnya.

Data EIA menunjukkan stok minyak AS masih sekitar 90 juta barel, atau di atas rata-rata lima tahun. AS memproduksi 9,41 juta barel minyak per hari hingga 21 Juli lalu, mendekati level tertinggi sejak 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini