Harga minyak bertahan US$ 63, di tengah optimisme pembicaraan AS-China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak bertahan di atas US$ 63 per barel pada perdagangan Senin (25/11). Di tengah komentar positif dari Amerika Serikat (AS) dan China menyalakan kembali harapan di pasar global bahwa kedua negara dapat segera menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang.

Mengutip Bloomberg pukul 21.59 WIB, minyak Brent pengiriman Januari 2020 ke level US$ 63,25 per barel atau turun 0,22% dari sesi sebelumnya.

Sedangkan, minyak West Texas intermediate (WTI) pengiriman Januari 2020 ke level US$ 57,42 per barel atau turun 0,61% dari sesi sebelumnya.


Baca Juga: Ahok sadar mafia migas dan tingginya impor minyak jadi tantangan Pertamina

Ditambah lagi, pernyataan dari Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien Sabtu (23/11) juga memberikan sentimen positif bagi harga minyak. Pernyataannya berbunyi bahwa perjanjian perdagangan awal AS dengan China masih mungkin dilakukan akhir tahun.

Ini terjadi sehari setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyatakan keinginan untuk menandatangani kesepakatan perdagangan awal.

Sementara itu, Kementerian luar negeri China berharap AS akan bekerja dengan Beijing atas dasar kesetaraan dan saling menghormati pada negosiasi perdagangan bilateral yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Harga minyak merangkak naik di kisaran tertinggi sejak pertenghan September

Editor: Yudho Winarto