SINGAPURA. Harga minyak terus merangkak naik. Bahkan kenaikannya mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir setelah melampaui batas US$ 81 per barel untuk pertama kalinya sejak Mei. Pertumbuhan ekonomi yang positif plus kondisi pasar yang baik turut memicu kenaikan harga minyak. “Pasar saham di AS dan Eropa yang meningkat mampu mendorong harga minyak menembus level US$ 80. Sepertinya trader lebih optimistis dengan kondisi ekonomi saat ini dibanding tiga bulan lalu,” jelas Ken Hasegawa dari Newedge di Tokyo. Catatan saja, pada pukul 10.24 waktu Singapura, kontrak harga minyak untuk pengantaran cepat mengalami kenaikan 9 sen menjadi US$ 81,43 per barel di NYMEX. Kemarin, kontrak yang sama melesat 3% atau US$ 2,39 menjadi US$ 81,34, posisi tertinggi sejak 4 Mei. Dengan demikian, selama Juli, kontrak berjangka minyak sudah melonjak 4,4% dan merupakan kenaikan bulanan paling besar sejak Maret. Sementara itu, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah naik 2,6%.
Harga Minyak Bertengger di Atas US$ 81 Sebarel
SINGAPURA. Harga minyak terus merangkak naik. Bahkan kenaikannya mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir setelah melampaui batas US$ 81 per barel untuk pertama kalinya sejak Mei. Pertumbuhan ekonomi yang positif plus kondisi pasar yang baik turut memicu kenaikan harga minyak. “Pasar saham di AS dan Eropa yang meningkat mampu mendorong harga minyak menembus level US$ 80. Sepertinya trader lebih optimistis dengan kondisi ekonomi saat ini dibanding tiga bulan lalu,” jelas Ken Hasegawa dari Newedge di Tokyo. Catatan saja, pada pukul 10.24 waktu Singapura, kontrak harga minyak untuk pengantaran cepat mengalami kenaikan 9 sen menjadi US$ 81,43 per barel di NYMEX. Kemarin, kontrak yang sama melesat 3% atau US$ 2,39 menjadi US$ 81,34, posisi tertinggi sejak 4 Mei. Dengan demikian, selama Juli, kontrak berjangka minyak sudah melonjak 4,4% dan merupakan kenaikan bulanan paling besar sejak Maret. Sementara itu, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah naik 2,6%.