Harga minyak brent kembali menembus US$ 75 per barel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik ke atas US$ 75 per barel pada hari Rabu (28/7) menjelang laporan industri yang diperkirakan menunjukkan persediaan minyak mentah AS yang lebih tipis. 

Harga minyak WTI kontrak September 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 72,51 per barel, naik 1,2% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada US$ 71,65 per barel.

Sedangkan harga minyak Brent kontrak September 2021 di ICE Futures berada di US$ 75,20 per barel. Harga minyak acuan internasional ini menguat 0,97% dari harga penutupan perdagangan kemarin. Ini adalah harga tertinggi minyak Brent dalam dua pekan terakhir.


Dua sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) mengatakan, stok minyak mentah AS turun 4,7 juta barel. Angka inventaris resmi Administrasi Informasi Energi AS keluar nanti malam.

Baca Juga: Harga minyak naik tipis, didorong penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar AS

"Katalis harga ini mungkin menyuntikkan beberapa momentum yang sangat dibutuhkan, terutama setelah API menetapkan nada bullish," kata Stephen Brennock dari broker PVM kepada Reuters, mengacu pada laporan EIA.

Harga minyak telah naik 44% tahun ini. Kenaikan harga minyak dibantu oleh pemulihan permintaan dan pembatasan pasokan oleh OPEC+.

OPEC+ setuju untuk meningkatkan pasokan sebesar 400.000 barel per hari mulai Agustus, melepaskan lebih banyak pengurangan pasokan tahun lalu. Tapi, penambahan ini ini dipandang terlalu rendah oleh beberapa analis mengingat rebound permintaan yang diharapkan tahun ini.

Baca Juga: Harga emas terkoreksi tipis Rabu (28/7) pagi, investor menanti kebijakan The Fed

"Pasokan minyak kemungkinan akan tetap ketat bahkan dengan kenaikan produksi yang ditetapkan oleh OPEC+," kata Naeem Aslam dari broker online Avatrade. Meningkatnya jumlah kasus virus corona di seluruh dunia meskipun ada program vaksinasi, telah membatasi keuntungan minyak dan tetap menjadi perhatian.

Selain laporan EIA, pernyataan dari pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang dijadwalkan tengah malam nanti juga akan menjadi fokus. Dolar menguat menjelang pertemuan, yang cenderung membebani minyak karena membuat minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. 

Baca Juga: IHSG melemah 0,14% ke 6.088 pada akhir perdagangan Rabu (28/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati