KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak WTI kembali menyentuh level tertinggi di tahun ini. Senin (30/5) pukul 13.25 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2022 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 116,04 per barel. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini menguat 0,84% ketimbang posisi akhir pekan lalu. Harga minyak melanjutkan penguatan dalam lima pekan berturut-turut sejak akhir April. Harga minyak Brent bahkan hari ini menembus US$ 120,17 per barel. Harga minyak kontrak Juli 2022 di ICE Futures ini menguat 0,62% ketimbang akhir pekan lalu dan juga mencapai level tertinggi sepanjang tahun 2022.
Baca Juga: Sebagian Beijing Masuk Kantor Lagi, Akhir Lockdown di Shanghai Kian Dekat Para trader menunggu untuk melihat apakah Uni Eropa akan mencapai kesepakatan larangan impor minyak Rusia atas sanksi invasi ke Ukraina. Uni Eropa akan bertemu hari ini dan esok untuk membahas paket sanksi keenam terhadap Rusia. "Jika kita melihat pergerakan harga baru-baru ini, tampaknya pasar telah memperhitungkan bahwa Uni Eropa dapat mencapai kesepakatan tentang beberapa bentuk pembatasan minyak mentah Rusia," kata Madhavi Mehta, analis riset komoditas di Kotak Securities kepada Reuters. Mehta mengatakan, harga minyak akan naik lebih lanjut hanya jika itu adalah larangan total. "Setiap kesepakatan yang dipermudah atau yang mencakup pengecualian mungkin tidak memiliki banyak dampak positif," tambah dia. Baca Juga: Kendati Tetap Dukung Ukraina, Uni Eropa Tak Kunjung Sepakati Paket Sanksi Keenam Pemerintah Uni Eropa gagal menyepakati embargo minyak Rusia pada hari Minggu. Tetapi, Uni Eropa melanjutkan pembicaraan tentang kesepakatan untuk melarang pengiriman minyak Rusia melalui laut sambil mengizinkan pengiriman melalui pipa, menjelang KTT pada Senin sore, kata para pejabat. Larangan lebih lanjut pada minyak Rusia akan memperketat pasar minyak mentah. Apalagi, permintaan bensin, solar, dan bahan bakar jet berpotensi meningkat menjelang puncak musim panas di AS dan Eropa. OPEC+ yang akan bertemu pada Kamis ini berpotensi menolak seruan Barat untuk mempercepat peningkatan penambahan produksi minyak. OPEC+ berpeluang melanjutkan rencana penambahan produksi 432.000 barel per hari pada Juli. Baca Juga: Harga Minyak Naik Jelang Pertemuan Uni Eropa