KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah kembali mencapai level tertinggi dalam hampir 1 tahun setelah penurunan stok minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat (AS). Hal ini memicu harapan pemulihan permintaan karena OPEC+ memperkirakan pasar akan mengalami defisit pada tahun 2021. Sentimen pasar juga didukung oleh berita bahwa Partai Demokrat di Kongres AS mengambil langkah pertama untuk memajukan rencana bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden tanpa dukungan dari Partai Republik. Rabu (3/2) pukul 15.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2021 naik 39 sen atau 0,71% menjadi US$ 55,15 per barel. Ini adalah kenaikan hari ketiga berturut-turut. Harga minyak acuan ini sempat berada di level tertinggi dalam 1 tahun setelah bertengger di US$ 55,26 per barel pada hari Selasa (2/2).
Harga minyak Brent tembus US$ 58 per barel, tertinggi dalam 11 bulan terakhir
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah kembali mencapai level tertinggi dalam hampir 1 tahun setelah penurunan stok minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat (AS). Hal ini memicu harapan pemulihan permintaan karena OPEC+ memperkirakan pasar akan mengalami defisit pada tahun 2021. Sentimen pasar juga didukung oleh berita bahwa Partai Demokrat di Kongres AS mengambil langkah pertama untuk memajukan rencana bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden tanpa dukungan dari Partai Republik. Rabu (3/2) pukul 15.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2021 naik 39 sen atau 0,71% menjadi US$ 55,15 per barel. Ini adalah kenaikan hari ketiga berturut-turut. Harga minyak acuan ini sempat berada di level tertinggi dalam 1 tahun setelah bertengger di US$ 55,26 per barel pada hari Selasa (2/2).