Harga Minyak Brent Tergelincir 1%, Walau Bertahan di Level Tertinggi di Bulan Ini



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak tergelincir pada perdagangan awal pekan namun tetap bertahan di dekat level tertinggi untuk bulan ini. Sentimen utama datang dari pelonggaran pembatasan Covid-19 di China yang meningkatkan harapan pemulihan permintaan di importir minyak mentah utama dunia.

Senin (16/1), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2023 ditutup turun 1,4% ke US$ 84,a0 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2023 turun US$ 1,01 atau 1,3% ke US$ 78,85 dalam perdagangan tipis pada hari libur umum di Amerika Serikat (AS).


Harga kedua kontrak minyak mentah itu melonjak lebih dari 8% di pekan lalu untuk kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober 2022 setelah China meninggalkan apa yang tersisa dari kebijakan nol-Covid-19 dengan membuka kembali perbatasannya pada 8 Januari.

Impor minyak mentah China naik 4% secara tahunan di bulan Desember, dan perkiraan kebangkitan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek di akhir pekan yang meningkatkan prospek permintaan bahan bakar transportasi.

"Narasi bahwa pertumbuhan China akan menambah permintaan memainkan peran yang sangat besar di sini. Mungkin ada permintaan kembali sebanyak satu juta barel per hari," kata Bart Melek, Head of Commodity Market Strategy di TD Securities.

Baca Juga: Akhir Tahun 2022, Ekspor Minyak Iran Berada Pada Level Tertinggi

Tingkat lalu lintas di China pulih dari rekor terendah setelah pelonggaran pembatasan Covid-19, menghasilkan permintaan yang lebih kuat untuk produk minyak mentah dan minyak, kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Tetapi laporan selama akhir pekan menyoroti peningkatan kematian akibat Covid-19 meredam sentimen.

Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail al-Mazrouei, mengatakan pada hari Senin bahwa pasar minyak seimbang.

"Brent sekarang mungkin stabil di kisaran US$ 85-US$ 90 per barel, dengan WTI sedikit lebih rendah di sekitar US$ 80-US$ 85," kata Craig Erlam, Senior Market Analyst OANDA.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional akan merilis laporan bulanan mereka minggu ini, mengamati dengan seksama indikasi prospek permintaan dan pasokan global.

Investor juga akan mengawasi Forum Ekonomi Dunia di Davos, yang dibuka pada hari Senin, dan pertemuan Bank of Japan minggu ini untuk menentukan apakah akan mempertahankan kebijakan stimulusnya yang sangat besar.

Editor: Anna Suci Perwitasari