NEW YORK. Harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan di New York. Harga emas hitam ini terus melejit, setelah Yunani memenangkan bailout kedua, dan Iran menghentikan ekspor minyak mentah ke Perancis dan Inggris. Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Maret naik sebesar US$ 2,60 ke level US$ 105,84 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini level penutupan tertinggi sejak 4 Mei lalu. Sementara, kontrak April yang teraktif reli sebesar US$ 2,65, atau 2,6% menjadi US$ 106,25 per barel di Nymex. Adapun, minyak Brent untuk pengiriman April menguat US$ 1,61, atau 1,3% ke posisi US$ 121,66 per barel di bursa ICE Futures Europe. Ini juga level tertinggi dalam sembilan bulan.Pasar minyak memanas setelah Uni Eropa menyetujui pengucuran bailout kedua untuk Yunani. Hal ini dinilai akan melindungi Yunani dari ancaman gagal bayar utang. Di sisi lain, harga minyak kian melonjak, lantaran pasar mencemaskan suplai minyak dunia. Kekhawatiran ini dipicu keputusan Iran menghentikan penjualan minyak, akibat embargo Uni Eropa."Ada banyak kabar bagus tentang situasi Yunani di pasar. Persetujuan bailout Yunani telah meningkatkan optimisme terhadap ekonomi. Sementara Iran menimbulkan banyak kekhawatiran terkait suplai," kata Kyle Cooper, direktur penelitian di IAF Advisors. Kepala analis di Confluence Investment Management menambahkan, sanksi-sanksi yang diterapkan menyebabkan Iran kian sulit untuk menjual minyak. "Secara efektif Iran keluar dari pasar global sampai batas tertentu, dan ini masalah besar," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga minyak cetak rekor tertinggi dalam 9 bulan
NEW YORK. Harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan di New York. Harga emas hitam ini terus melejit, setelah Yunani memenangkan bailout kedua, dan Iran menghentikan ekspor minyak mentah ke Perancis dan Inggris. Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Maret naik sebesar US$ 2,60 ke level US$ 105,84 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini level penutupan tertinggi sejak 4 Mei lalu. Sementara, kontrak April yang teraktif reli sebesar US$ 2,65, atau 2,6% menjadi US$ 106,25 per barel di Nymex. Adapun, minyak Brent untuk pengiriman April menguat US$ 1,61, atau 1,3% ke posisi US$ 121,66 per barel di bursa ICE Futures Europe. Ini juga level tertinggi dalam sembilan bulan.Pasar minyak memanas setelah Uni Eropa menyetujui pengucuran bailout kedua untuk Yunani. Hal ini dinilai akan melindungi Yunani dari ancaman gagal bayar utang. Di sisi lain, harga minyak kian melonjak, lantaran pasar mencemaskan suplai minyak dunia. Kekhawatiran ini dipicu keputusan Iran menghentikan penjualan minyak, akibat embargo Uni Eropa."Ada banyak kabar bagus tentang situasi Yunani di pasar. Persetujuan bailout Yunani telah meningkatkan optimisme terhadap ekonomi. Sementara Iran menimbulkan banyak kekhawatiran terkait suplai," kata Kyle Cooper, direktur penelitian di IAF Advisors. Kepala analis di Confluence Investment Management menambahkan, sanksi-sanksi yang diterapkan menyebabkan Iran kian sulit untuk menjual minyak. "Secara efektif Iran keluar dari pasar global sampai batas tertentu, dan ini masalah besar," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News