KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beberapa komoditas diperkirakan akan membaik sepanjang sepekan ke depan. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan, pelonggaran lockdown di Amerika Serikat (AS) dan kemajuan kesepakatan dagang fase satu AS-China akan membuat saham yang terkait minyak dan crude palm oil (CPO) akan menarik. Andy memperkirakan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berpotensi menguat seiring pelonggaran kebijakan lockdown di beberapa area di AS. Selain itu, dia juga memperkirakan produksi minyak mentah AS akan turun. Namun, hal yang berbeda akan dialami oleh komoditas batubara. “Karena minimnya katalis positif untuk harga batubara global, kami menilai harga batubara global diperkirakan akan bergerak mixed di minggu ini,” papar Andy dalam riset komoditas mingguan, Selasa (12/5).
Baca Juga: Ini rekomendasi saham ITMG setelah laba bersihnya turun 61,2% di kuartal pertama 2020 Sementara untuk komoditas logam dasar, dia memprediksi harga nikel dan timah akan diperdagangkan secara bervariasi sepekan ini. Andy melihat sinyal positif terkait fase pertama kesepakatan dagang AS-China. Akan tetapi potensi terjadinya pembatalan kesepakatan dagang AS-China jug bakal menjadi risiko penurunan terhadap harga global nikel. Dengan demikian, Andy menyarankan investor mengambil sikap konservatif terhadap peristiwa tersebut. Untuk komoditas logam mulia, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan harga emas global akan diperdagangkan mixed di minggu ini. “Kami melihat bahwa satu-satunya upside risk harga emas global untuk minggu ini adalah penghentian perjanjian perdagangan fase pertama AS-China,” sambung dia. Sedangkan harga CPO kemungkinan akan naik pada pekan ini. Sebab, produksi CPO Malaysia pada April berpotensi lebih rendah dari bulan sebelumnya karena jumlah rata-rata hujan yang lebih tinggi di Malaysia. Hal ini akan menjadi upside risk terhadap harga CPO global untuk minggu ini.