Harga minyak di atas US$ 43, bursa Asia cetak reli



TOKYO. Bursa Asia rebound menjelang libur Thanksgiving di Amerika pada Kamis (26/11). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.48 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6%. Padahal, kemarin, indeks acuan di kawasan regional ini melorot ke level terendah sejak 16 November lalu.

Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,6%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,1%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%. Kenaikan juga terjadi pada indeks Kospi Korea Selatan sebesar 1%.

Bursa Asia reli seiring kenaikan harga minyak ke atas level US$ 43 per barel. Catatan saja, kemarin, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup dengan kenaikan 0,1% menjadi US$ 43,06 sebarel. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, kenaikan harga minyak sudah mencapai 6,6%.


Sepertinya, investor tak lagi mencemaskan meningkatnya perselisihan antara Rusia dan Turki. Mereka kembali memperhatikan data-data ekonomi dan kebijakan yang akan diambil bank sentral global pada akhir tahun ini.

Asal tahu saja, taruhan mengenai kemungkinan The Federal reserve akan mengakhiri periode suku bunga rendah mendekati nol pada Desember mendatang saat ini masih di atas 70%. Sebaliknya, bank sentral Eropa diramal akan menuju ke arah lain, yakni dengan meningkatkan pembelian aset-asetnya.

"Data ekonomi AS sejalan dengan ekspektasi sehingga menimbulkan kenyamanan di benak investor. Investor juga memprediksi pasar akan naik setelah suku bunga AS terkerek. Mereka ingin membeli saham sekarang," jelas Mitsushige Akino, executive officer Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie