Harga Minyak Dibuka Naik Tipis, Konflik Timur Tengah Picu Kekhawatiran Pasokan



KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Harga minyak mentah naik tipis di awal perdagangan sesi Asia karena konflik di Timur Tengah membuat investor khawatir tentang apakah hal itu dapat mengganggu pasokan minyak di seluruh wilayah.

Kamis (2/11) pukul 07.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontak pengiriman Januari 2024 naik 38 sen menjadi US$ 85,01 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2023 naik 46 sen ke US$ 80,90 per barel.


Sentimen bagi penguatan minyak datang setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta negara-negara Muslim untuk menghentikan ekspor minyak dan makanan ke Israel, dan menuntut diakhirinya pemboman terhadap Jalur Gaza.

Iran, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), memproduksi sekitar 2,5 juta barel per hari minyak mentah pada tahun 2022, menurut data energi Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah dalam 3 Minggu, Terseret Sikap The Fed

Sebelumnya, Pasukan Israel membunuh komandan Hamas lainnya pada hari Rabu dalam serangan kedua mereka di kamp pengungsi Jabalia di Gaza dalam dua hari, kata militer, ketika kelompok pertama warga sipil yang dievakuasi dari daerah kantong yang terkepung itu menyeberang ke Mesir.

Menekankan serangan terhadap militan Hamas, Israel kembali membom Jalur Gaza yang padat penduduk dari darat, laut dan udara. Hal itu dilakukan untuk memusnahkan kelompok militer Hamas setelah serangan mematikan lintas batas ke Israel selatan pada 7 Oktober.

Di sisi lain, pasar juga menunggu pertemuan Bank of England, yang diperkirakan akan diadakan pada hari ini.

Di Eropa, inflasi bulan Oktober di zona Euro berada pada titik terendah dalam dua tahun terakhir, menurut data awal Eurostat, memicu pandangan bahwa European Central Bank kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

Editor: Anna Suci Perwitasari