Harga minyak didorong tenaga Macron dan OPEC



SINGAPURA. Harga minyak melaju pada perdagangan Senin pagi (8/5), seriring dengan optimisme pasar bahwa negara OPEC akan memperpanjang pemangkasan produksi pada Juni mendatang hingga akhir 2017. Pasar berharap, langkah tersebut akan mengurangi pasokan minyak dunia ketika produsen minyak Amerika Serikat kencang mengebor ladang minyak.

Harga Brent, acuan harga minyak internasional diperdagangkan di US$ 49,85 per barel, naik 75 sen atau 0,15% dari penutupan akhir pekan lalu.

Harga minyak AS West Texas Intermediate naik 65 sen atau 1,4% ke posisi US$ 46,87 per barel.


Tenaga harga minyak berasal dari data penurunan pasokan minyak di negara-negara yang tidak ikut bersama OPEC melakukan pemangkasan produksi. Penurunan pasokan ini juga terjadi di Amerika Serikat. 

Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara produsen minyak aliansinya, juga diyakini memperpanjang program pemangkasan produksi hingga akhir 2017 sejak Juni. Mereka saat ini berkomitmen memangkas 1,8 juta barel per hari hingga Juni untuk memangkas pasokan minyak dunia yang kemudian bisa mengangkat kembali harga minyak. 

OPEC akan memutuskan komitmen ini pada 25 Mei medatang. "Ada keyakinan lebih besar bahwa pemangkasan minyak 6-bulan masih diperlukan untuk menyeimbangan pasar. Tapi, durasi program tersebut masih belum diputuskan," kata Gubernur OPEC dari Arab Saudi, Adeeb Al-Aaama pada Reuters, Jumat lalu. 

Sementara itu, kemenangan Emmanuel Marcon di pemilu presiden Prancis kemarin, ikut mendorong penguatan harga minyak. Dia yang pro integrasi Uni Eropa diharapkan bisa menjaga stabilitas Uni Eropa.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia