KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tengah dibalut serangkaian sentimen positif, tetapi laju penguatan harga minyak mentah dinilai tidak akan maksimal. Harga minyak WTI masih dibayangi potensi kenaikan produksi AS. Sejumlah analis masih melihat produksi minyak Paman Sam bisa kembali naik. “Kalau harga di atas US$ 50 per barel, produsen minyak AS semangat meningkatkan produksi,” papar Nizar Hilmy, Analis PT Soe Gee Futures, Senin (23/10). Menurut Nizar, inilah kecenderungan yang terjadi sejak awal tahun. Ia memperkirakan, walaupun harga masih mampu menguat kenaikannya tidak akan lebih dari level US$ 53 per barel. Level tersebut masih merupakan area resistance terkuat yang sulit ditembus.
Harga minyak diramal maksimal di US$ 55 sebarel
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tengah dibalut serangkaian sentimen positif, tetapi laju penguatan harga minyak mentah dinilai tidak akan maksimal. Harga minyak WTI masih dibayangi potensi kenaikan produksi AS. Sejumlah analis masih melihat produksi minyak Paman Sam bisa kembali naik. “Kalau harga di atas US$ 50 per barel, produsen minyak AS semangat meningkatkan produksi,” papar Nizar Hilmy, Analis PT Soe Gee Futures, Senin (23/10). Menurut Nizar, inilah kecenderungan yang terjadi sejak awal tahun. Ia memperkirakan, walaupun harga masih mampu menguat kenaikannya tidak akan lebih dari level US$ 53 per barel. Level tersebut masih merupakan area resistance terkuat yang sulit ditembus.