Harga minyak diramal sulit menembus US$ 80 per barel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia (crude oil) WTI kembali menyentuh level tertingginya di tahun ini di level US$ 75,25 per barel pada Selasa (13/7). Namun, harga minyak ini kembali melemah. Rabu (14/7) hingga pukul 17.00 WIB harga minyak kembali turun ke US$ 74,62 per barel.

Harga minyak dunia yang saat ini masih tinggi, kata Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya, karena dukungan dari langkah OPEC+ yang masih membatasi produksi minyak mentah.

"Selain itu, saat ini karena harapan cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) masih menyusut," kata Andian Kepada Kontan.co.id, Rabu (14/7).

Baca Juga: Harga minyak tergelincir usai impor minyak mentah China turun di semester I-2021

Menurutnya, masih ada sentimen yang akan mempengaruhi harga minyak ke depannya, sehingga kenaikan harga minyak tidak akan berlangsung lebih lama lagi.

Meningkatnya kasus-kasus Covid-19 di beberapa negara besar, dan gagalnya pembahasan OPEC+ di pekan lalu, akan memicu kekhawatiran naiknya produksi minyak mentah dari negara-negara OPEC+.

Ke depan, Andian melihat, harga minyak juga akan dipengaruhi pulihnya ekonomi global dari pandemi Covid-19. Selain itu, harga minyak juga dipengaruhi kekhawatiran peningkatan produksi.

Ia memperkirakan, harga minyak mentah berpeluang naik untuk menguji di kisaran US$ 79,00 per barel. Namun, Andian menilai, harga minyak sulit untuk menembus level US$ 80,00 per barel. "Kecuali OPEC+ berhasil mencapai pembahasan dan masih menjaga pembatasan produksi," imbuhnya.

Selanjutnya: Harga minyak melemah, Brent ke US$ 76,41 per barel dan WTI di US$ 75,1 per barel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat