KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memanasnya konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel mengerek harga minyak dunia. Harga minyak WTI menyentuh angka US$ 88 per barel pada Rabu (18/10), naik sekitar 8,6% dari harga dua minggu lalu yang masih di sekitar US$ 81 per barel. Harga ini juga menjadi yang tertinggi dalam dua pekan terakhir. Head Research & Development Deu Calion Futures (DCFX) Paolo Liszman mengatakan, meningkatnya ketegangan di wilayah Palestina-Israel telah memicu kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan yang berefek langsung ke kenaikan harga minyak. Selain itu, data fundamental industri juga berkontribusi signifikan terhadap pergerakan harga minyak. Data terbaru yang dirilis oleh Badan Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat (AS) menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS pada pekan sebelumnya. Menurut laporan tersebut, persediaan minyak mentah AS turun sebanyak 4,491 juta barel, angka yang lebih tinggi dari ekspektasi para analis pasar.
Harga Minyak Dunia Bisa Makin Panas, Ini Alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memanasnya konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel mengerek harga minyak dunia. Harga minyak WTI menyentuh angka US$ 88 per barel pada Rabu (18/10), naik sekitar 8,6% dari harga dua minggu lalu yang masih di sekitar US$ 81 per barel. Harga ini juga menjadi yang tertinggi dalam dua pekan terakhir. Head Research & Development Deu Calion Futures (DCFX) Paolo Liszman mengatakan, meningkatnya ketegangan di wilayah Palestina-Israel telah memicu kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan yang berefek langsung ke kenaikan harga minyak. Selain itu, data fundamental industri juga berkontribusi signifikan terhadap pergerakan harga minyak. Data terbaru yang dirilis oleh Badan Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat (AS) menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS pada pekan sebelumnya. Menurut laporan tersebut, persediaan minyak mentah AS turun sebanyak 4,491 juta barel, angka yang lebih tinggi dari ekspektasi para analis pasar.