WASHINGTON. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menilai penurunan harga minyak dunia akan membantu pemulihan ekonomi global sekaligus berisiko ke negara produsen minyak. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Christine Lagarde mengatakan, secara umumm penurunan harga minyak berpengaruh baik pada ekonomi global. Tapi bagi negara seperti Rusia yang merupakan produsen minyak, penurunan harga jadi ancaman serius yang menambah kerentanan ekonomi. Kata Lagarde, penurunan 30% harga minyak menjadi dorongan 0,8% pertumbuhan bagi sebagian besar negara maju. "Pengaruhnya sekitar 0,6% untuk Amerika Serikat," kata Lagarde seperti dikutip Bloomberg.
Adapun di Rusia, minyak dan gas menyumbang 68% ekspor dan 50% anggaran federal. Sejak awal tahun hingga kini, Rusia kehilangan hampir US$ 90 miliar cadangan devisa, setara dengan 4,5% ekonomi Rusia. Bank of Rusia kembali intervensi pasar dengan mengguyurkan US$ 700 juta. Ini merupakan intervensi pertama dalam sebulan terakhir. IMF telah mengingatkan negara-negara Timur Tengah untuk bersiap-siap mencatat defisit fiskal. Selain negara-negara Timur Tengah, Venezuela dan beberapa negara Afrika penghasil minyak bisa kena dampak. Di sisi lain, negara-negara kawasan mata uang euro bagian selatan yang kena krisis finansial dalam lima tahun terakhir malah perlu bersyukur atas penurunan harga minyak. Penurunan harga minyak yang diikuti menurunnya biaya bensin bisa mendorong permintaan konsumen.