KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak memperpanjang kenaikan pada hari Rabu (30/8), setelah data industri menunjukkan penurunan besar persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS). Ditambah badai di Teluk Meksiko membuat para investor gelisah. Melansir
Reuters, harga minyak mentah Brent untuk bulan Oktober naik 42 sen atau 0,49% menjadi US$85,91 per barel pada pukul 0748 GMT. Kontrak Oktober akan berakhir pada hari Kamis dan kontrak November yang lebih aktif berada di US$85,32, naik 41 sen. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 50 sen atau 0,62%, menjadi US$81,66.
Kedua patokan harga minyak mentah tersebut menguat lebih dari satu dolar pada hari Selasa karena dolar AS merosot. Setelah prospek kenaikan lebih lanjut untuk suku bunga mereda dan data pekerjaan AS yang lebih lemah.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Acuan Ditutup Menguat 1,3%, Disokong Pelemahan Dolar AS Stok minyak mentah AS turun lebih besar dari yang diperkirakan sebesar 11,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 25 Agustus, sumber-sumber pasar mengatakan, mengutip angka-angka dari American Petroleum Institute pada hari Selasa. “Penurunan ini menunjukkan permintaan yang kuat,” kata analis Fujitomi Securities, Toshitaka Tazawa. Para investor juga memperhatikan Badai Idalia yang bergerak di atas Teluk Meksiko di sebelah timur lokasi-lokasi produksi minyak dan gas alam AS. Wilayah ini menyumbang sekitar 15% dari produksi minyak AS dan sekitar 5% dari produksi gas alam, menurut Energy Information Administration. Perusahaan minyak besar Chevron Corp mengevakuasi beberapa staf dari wilayah tersebut namun produksi tetap berlanjut. Di tempat lain, para analis memperkirakan bahwa Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, akan memperpanjang pemangkasan produksi sukarela hingga bulan Oktober, sehingga menjaga pasokan minyak tetap ketat. Berdasarkan ekspektasi tersebut, sumber-sumber penyulingan yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa harga jual resmi Arab Saudi untuk semua jenis minyak mentah yang dijual ke Asia pada bulan Oktober akan dinaikkan ke level tertinggi tahun ini.
Baca Juga: Sri Mulyani Keluhkan Sulitnya Prediksi Harga Komoditas Pangan dan Energi Global Sementara itu, militer di Gabon mengambil alih kekuasaan pada hari Rabu, yang dapat memukul pasokan minyak mentah negara tersebut dan memperketat pasar lebih lanjut. Gabon mengekspor rata-rata 160.000 barel per hari ke Asia dari Mei hingga Juli, mengacu data pelacakan kapal Kpler. Akan tetapi, kenaikan minyak dibatasi oleh kekhawatiran akan permintaan bahan bakar dan situasi ekonomi yang beragam di China, importir minyak terbesar di dunia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto