Harga Minyak Dunia Kembali Naik, Simak Rekomendasi Saham MEDC dan PGAS



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga minyak mentah kembali memanas. Mengutip Bloomberg, per Jumat (7/7) harga minyak WTI untuk kontrak Agustus 2023 sudah berada di level US$ 72,21 per barel.  

Adapun kenaikan harga minyak tersulut langkah Arab Saudi yang akan memperpanjang pengurangan produksi 1 juta barel per hari (bpd) hingga Agustus mendatang. Arab Saudi memegang peranan penting dalam perdagangan minyak karena negara ini merupakan eksportir minyak terbesar.

Minyak juga mendapatkan sentimen dari langkah Rusia dan Aljazair yang menurunkan tingkat produksi dan ekspor pada Agustus masing-masing sebesar 500.000 barel per hari dan 20.000 barel per hari.


Baca Juga: Platform Ajaib Gaet Lebih dari 3 Juta Investor Ritel di Semester I-2023

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai, dengan cara pemangkasan produksi, harga minyak dunia saat ini cukup terjaga dari potensi penurunan harga, seiring dengan perlambatan ekonomi global.

Sejauh ini, Felix menilai harga minyak  berpeluang melemah pada tahun ini. Pelemahan ini seiring dengan perlambatan data ekonomi, yakni Purchasing managers’ index (PMI) di China dan potensi kenaikan tingkat suku bunga acuan di berbagai negara.

Namun, ada pernyataan dari Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, yang menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan stimulus perekonomian di China. Ini tentunya merupakan sentimen yang patut dicermati karena China merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.

“Menurut saya, harga minyak akan terus positif jika memang ada kenaikkan permintaan dibandingkan dengan pemotongan produksi,” kata Felix  kepada Kontan.co.id, Minggu (9/7). 

Felix sendiri relatif memasang sikap netral terhadap harga minyak. Dia memproyeksi harga minyak mentah akan berada di rentang US$ 80 sampai dengan US$ 85 per barel tahun ini.

Baca Juga: Jemaah Haji Bisa Pulang Lebih Cepat, Simak Ketentuannya

Felix menilai, kenaikan harga minyak global akan lebih berdampak positif pada PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Sebab, harga jual MEDC mayoritas terindeks dengan harga minyak global. Jadi, ketika harga minyak global naik, maka harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) MEDC juga naik, walaupun memang terdapat jeda waktu (time lag). 

“Sehingga bertranslasi positif bagi performa Medco,” sambung Felix.

Analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman mengasumsikan rata-rata harga minyak mentah tahun ini berada di level US$ 80 per barel, dengan asumsi rata-rata harga gas sebesar US$ 7,7 per million british thermal unit (MMBTU). 

Editor: Noverius Laoli