KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik pada hari Rabu (29/11) karena investor mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan OPEC+ untuk memutuskan kebijakan produksinya. Sementara gangguan pasokan yang disebabkan oleh badai di Laut Hitam dan penurunan persediaan Amerika Serikat (AS) mendorong pembelian. Melansir
Reuters, kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Januari naik US$1,45 atau 1,9% menjadi US$77,86 per barel. Sedangkan kontrak minyak mentah Brent untuk bulan Januari naik US$1,42 atau 1,74%, menjadi US$83,10 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Menguat Tipis Akibat Badai di Laut Hitam dan Aksi Tunggu Keputusan OPEC+ Kedua minyak acuan tersebut naik sekitar 2% pada hari Selasa (28/11) karena pasar mengantisipasi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya seperti Rusia (OPEC+), akan memperpanjang atau memperdalam pengurangan pasokan. OPEC+ pada hari Rabu melanjutkan pembicaraan, yang menurut sumber dianggap sulit. Namun, pertemuan untuk memutuskan kebijakan produksi tahun depan pada hari Kamis diperkirakan akan berjalan sesuai jadwal, kata sumber pada hari Rabu. “Jika mereka (OPEC+) gagal mencapai kesepakatan awal, kita tidak dapat mengesampingkan risiko penundaan pertemuan lebih lanjut, yang kemungkinan akan memberikan tekanan pada harga minyak,” Warren Patterson dan Ewa Manthey, analis dari ING bank, mengatakan dalam sebuah catatannya. Badai hebat di wilayah Laut Hitam telah mengganggu ekspor minyak hingga 2 juta barel per hari (bpd) dari Kazakhstan dan Rusia, menurut data pejabat negara dan agen pelabuhan. Sehingga meningkatkan prospek terbatasnya pasokan jangka pendek. Ladang minyak terbesar di Kazakhstan mengurangi produksi minyak harian gabungan sebesar 56% mulai 27 November, kata kementerian energi Kazakh.
Baca Juga: OECD: Ekonomi Global Tahun 2024 Akan Melambat, Risiko Hard Landing Mereda Pasar minyak juga mendapat dukungan dari penurunan persediaan minyak mentah AS. Persediaan minyak mentah AS turun 817.000 barel pada minggu lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. Delapan analis yang disurvei oleh
Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 900.000 barel dalam sepekan hingga 24 November. Data mingguan stok pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto