KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah mengalami sedikit kenaikan pada Selasa setelah mengalami penurunan tajam pada sesi sebelumnya. Dukungan berasal dari rencana Amerika Serikat (AS) untuk membeli minyak guna mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis (SPR). Sementara investor tetap memantau perkembangan di Timur Tengah.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok 6% di Tengah Meredanya Risiko Meluasnya Perang di Timur Tengah Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 44 sen atau 0,6% menjadi US$71,86 per barel pada 0025 GMT. Sedangkan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 45 sen atau 0,7% menjadi US$67,83 per barel. Kedua kontrak ini turun 6% pada Senin lalu, mencapai level terendah sejak 1 Oktober, setelah serangan balasan Israel terhadap Iran pada akhir pekan yang lalu tidak menyentuh infrastruktur minyak Iran. AS mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya berencana membeli hingga 3 juta barel minyak untuk SPR hingga Mei tahun depan, yang akan menyisakan sedikit anggaran untuk membeli lagi hingga ada persetujuan dana tambahan dari legislator. "Walaupun situasi di Timur Tengah masih mengkhawatirkan, pasar mengharapkan jeda sementara dalam serangan balasan antara Israel dan Iran," kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, unit dari Nissan Securities.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat Senin (28/10), Jelang Laporan Keuangan Megacap dan Pemilu "Rencana AS untuk mengisi kembali SPR memberikan sedikit dukungan pada pasar," tambahnya, tetapi memprediksi tren penurunan ke depan mengingat permintaan musim dingin untuk minyak tanah di belahan bumi utara masih beberapa bulan lagi dan permintaan di Tiongkok tetap lesu. Pada Sabtu lalu, puluhan jet Israel melancarkan tiga gelombang serangan terhadap pabrik rudal dan beberapa situs lain di dekat Teheran dan di Iran barat, serangan terbaru di antara rival Timur Tengah ini. Serangan tersebut lebih ditargetkan pada sasaran militer, meredakan kekhawatiran bahwa Israel mungkin menyerang fasilitas nuklir atau infrastruktur minyak Iran. Namun, ketegangan tetap tinggi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengatakan pada hari Senin bahwa Iran akan "menggunakan semua cara yang tersedia" untuk menanggapi serangan Israel pada akhir pekan.
Baca Juga: Bursa Australia Bergerak Naik Selasa (29/10), Terdorong Saham Perbankan dan Properti AS memperingatkan Iran di Dewan Keamanan PBB tentang "konsekuensi berat" jika Iran melakukan tindakan agresif lebih lanjut terhadap Israel atau personel AS di Timur Tengah. Di AS, persediaan minyak mentah dan bensin diperkirakan naik minggu lalu, sementara persediaan distilat diperkirakan turun, menurut survei awal Reuters pada hari Senin. Grup industri American Petroleum Institute dijadwalkan merilis laporan mingguan pada hari Selasa, sementara Badan Informasi Energi, bagian statistik dari Departemen Energi AS, akan merilisnya pada hari Rabu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto