KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik tipis pada Rabu (4/12), didorong oleh ekspektasi bahwa OPEC+ akan memperpanjang pemotongan pasokan serta ketegangan geopolitik yang memengaruhi sentimen pasar. Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent crude naik 19 sen, atau 0,26%, menjadi US$73,81 per barel pada pukul 09.16 GMT. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 13 sen, atau 0,19%, menjadi US$70,07 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Selasa (3/12), Brent ke US$72,59 dan WTI ke US$68,85 Pada Selasa, Brent mencatat kenaikan terbesar dalam dua minggu, dengan lonjakan 2,5%. Menurut Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova mengatakan, gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hezbollah, pembatalan darurat militer di Korea Selatan, serta serangan pemberontak di Suriah yang berpotensi melibatkan beberapa negara penghasil minyak menjadi faktor pendorong harga. Di Timur Tengah, Israel menyatakan pada Selasa bahwa perang dengan Hezbollah akan dilanjutkan jika gencatan senjata runtuh, dengan serangan yang lebih dalam ke Lebanon dan target terhadap negara itu sendiri. Sementara itu, di Korea Selatan, krisis politik terus berkembang setelah Presiden Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer yang kemudian dicabut dalam hitungan jam, mendorong parlemen untuk mengajukan pemakzulan.
Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi Tipis Jelang Pertemuan OPEC+ Namun, menurut Dilin Wu, analis riset di Pepperstone, momentum bullish ini belum mampu mendorong harga minyak melewati batas resistensi US$75, menunjukkan pasar semakin kurang sensitif terhadap perkembangan geopolitik dan ekonomi. OPEC+ diperkirakan akan memperpanjang pemotongan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal pertama 2025 dalam pertemuan pada Kamis ini, menurut sumber industri. "OPEC+ sedang berupaya menghapus pemotongan pasokan secara bertahap sepanjang tahun depan, tetapi kondisi pasar akan tetap membatasi upaya untuk mendorong harga ke level $80 per barel," kata Tamas Varga, analis minyak di PVM. Di Amerika Serikat (AS), persediaan minyak mentah meningkat 1,2 juta barel pekan lalu, berdasarkan data American Petroleum Institute (API). Stok bensin juga naik sebanyak 4,6 juta barel, meskipun minggu tersebut mencakup liburan Thanksgiving, yang biasanya meningkatkan permintaan.
Baca Juga: Harga Minyak Bergerak Stabil Selasa (3/12) Pagi, Investor Menanti Keputusan OPEC+ Data resmi dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) akan dirilis pada pukul 10:30 pagi ET (15:30 GMT).
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan stok minyak mentah turun sebesar 700.000 barel, sementara stok bensin naik sebanyak 639.000 barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto