KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik pada Rabu (12/6), terangkat oleh pandangan optimistis terhadap permintaan global dari Badan Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat (AS)dan OPEC. Melansir
Reuters, harga minyak mentah Brent naik 11 sen atau 0,1% menjadi US$82,04 per barel pada 0016 GMT. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 18 sen atau 0,2% menjadi US$78,10 per barel.
EIA menaikkan, perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk tahun 2024 menjadi 1,10 juta barel per hari dari perkiraan sebelumnya sebesar 900.000 bpd.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis Berkat Perkiraan Permintaan Global yang Kuat Di sisi lain, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan perkiraan 2024 untuk pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat, mengutip ekspektasi untuk perjalanan dan pariwisata pada paruh kedua tahun ini. Harga minyak sempat turun lebih dari 2% minggu lalu setelah OPEC dan sekutunya mengatakan mereka akan mulai mengurangi pemotongan produksi mulai Oktober. "Meskipun mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan mulai mengurangi beberapa pemotongan sukarela akhir tahun ini, perkiraan mereka menunjukkan bahwa ini akan mudah diterima oleh pasar," kata analis ANZ dalam sebuah catatan kepada klien, menambahkan bahwa permintaan minyak kemungkinan akan didorong oleh China dan ekonomi berkembang lainnya. Stok minyak mentah AS turun sebesar 2,428 juta barel pada minggu yang berakhir 7 Juni, menurut sumber pasar yang mengutip angka dari American Petroleum Institute. Persediaan diperkirakan turun sedikit lebih dari satu juta barel minggu lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters.
Baca Juga: Harga Minyak Melonjak 3% di Tengah Harapan Permintaan Bahan Bakar di Musim Panas Data dari EIA, lembaga statistik pemerintah AS, diharapkan keluar pada Rabu.
Investor juga menantikan laporan Indeks Harga Konsumen, yang akan dirilis sebelum bel pembukaan pada Rabu dan pengumuman kebijakan bank sentral AS yang dijadwalkan pada hari yang sama. Laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat lebih kuat dari yang diharapkan. Pasar telah mengurangi ekspektasi untuk pemotongan suku bunga pertama The Fed yang terjadi pada bulan September, sekarang memperkirakan peluang sekitar 50%, menurut CME FedWatch Tool. Angka inflasi harga produsen dan konsumen China juga akan dirilis pada hari yang sama. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto