KONTAN.CO.ID - Harga minyak stabil pada Rabu (30/10), setelah data industri menunjukkan penurunan tak terduga dalam persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah dua sesi penurunan sebelumnya karena adanya prospek penurunan ketegangan di Timur Tengah. Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 21 sen atau 0,3% menjadi US$71,33 per barel pada pukul 00:02 GMT.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Selasa (29/10), di Tengah Upaya Mengakhiri Perang Lebanon Sementara itu, kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 22 sen, atau 0,3%, menjadi US$67,43 per barel. Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS turun minggu lalu, menurut sumber pasar yang mengutip data dari American Petroleum Institute (API) pada Selasa. Stok minyak mentah menurun sebanyak 573.000 barel pada minggu yang berakhir 25 Oktober, ungkap sumber tersebut yang berbicara dengan syarat anonim. Stok bensin berkurang 282.000 barel, sementara stok distilat turun sebanyak 1,46 juta barel, tambah sumber tersebut. Sebelumnya, sembilan analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 2,2 juta barel pada persediaan minyak mentah.
Baca Juga: Aramco: Permintaan Minyak Mulai Stabil di 104,5 Juta Barel Data resmi dari pemerintah AS dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu ini. Laporan API ini membantu membalikkan arah harga setelah penurunan lebih dari 6% dalam dua sesi sebelumnya. Harga minyak jatuh pada Selasa setelah seorang jurnalis Axios melaporkan di X bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pertemuan darurat dengan sejumlah menteri, kepala militer, dan komunitas intelijen untuk membahas solusi diplomatik atas konflik di Lebanon.
Pada hari Senin, harga minyak turun sekitar 6% setelah serangan balasan Israel terhadap Iran selama akhir pekan tidak mengenai infrastruktur minyak di Teheran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto