Harga Minyak Dunia Stabil pada Kamis (26/10), Brent ke US$90,10 dan WTI ke US$85,36



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sedikit berubah pada hari Kamis (26/10). Pasar mempertimbangkan berbagai faktor pendorong, mengamati ketegangan di Timur Tengah sambil mencerna kenaikan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS)

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 3 sen menjadi US$90,10 per barel pada pukul 0100 GMT. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 3 sen menjadi US$85,36 per barel.

Kontrak-kontrak minyak acuan telah ditutup hampir 2% lebih tinggi pada hari Rabu, didukung oleh kekhawatiran yang masih ada mengenai konflik Timur Tengah.


Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Naik 2% di Tengah Kekhawatiran Mengenai Timur Tengah

Namun harga tidak memiliki arah yang jelas pada hari ini karena investor mempertimbangkan kenaikan persediaan minyak mentah AS, yang mengindikasikan lemahnya penarikan dan permintaan.

Energy Information Administration melaporkan, persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel pada minggu lalu menjadi 421,1 juta barel. Melebihi kenaikan 240.000 barel yang diperkirakan oleh para analis dalam sebuah jajak pendapat Reuters.

"Pasar tetap bergejolak karena kegelisahan di Timur Tengah, tetapi fundamental yang mendasarinya secara musiman lebih lemah dari yang diperkirakan dengan permintaan produk di AS yang secara mengejutkan lemah," kata analis Citi dikutip dari Reuters.

Produksi minyak mentah kilang di AS turun 207.000 barel per hari, sementara tingkat pemanfaatan kilang juga turun tipis 0,5 poin persentase menjadi 85,6% dari total kapasitas, demikian data EIA.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil, Brent Bertahan di Atas US$88 dan WTI ke US$83,69

Para investor diperkirakan akan terus mengawasi perkembangan di Timur Tengah, di tengah kekhawatiran bahwa eskalasi apapun akan mengguncang pasar minyak dan mengganggu pasokan.

Menurut sebuah laporan, Israel telah setuju untuk menunda invasi ke Gaza untuk saat ini, sehingga Amerika Serikat dapat segera mengirimkan pertahanan rudal ke wilayah tersebut untuk melindungi pasukan AS di sana.

Sementara itu, kekhawatiran makroekonomi terus membebani prospek permintaan minyak, karena data aktivitas bisnis zona euro mengalami penurunan yang mengejutkan di bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto