KONTAN.CO.ID - Harga minyak melanjutkan penurunan pada hari Kamis (18/4) setelah penurunan 3% di sesi sebelumnya. Investor mengalihkan fokus ke tanda-tanda bahwa konflik yang lebih luas di Timur Tengah dapat dihindari, serta kekhawatiran terhadap permintaan. Melansir
Reuters, harga minyak Brent turun 63 sen atau 0,72% pada US$86,66 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan 64 sen lebih rendah atau 0,77% pada US$82,05 per barel pada pukul 09.47 GMT.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis Kamis (18/4) Pagi, AS Kembali Beri Sanksi Terhadap Venezuela Investor melepas premi risiko geopolitik pada harga minyak di tengah persepsi bahwa setiap pembalasan Israel terhadap serangan Iran pada 13 April akan dimoderasi oleh tekanan internasional. “Tampaknya tekanan internasional terhadap Israel untuk tidak meningkatkan ketegangan dengan Iran akan menghasilkan respons yang terukur dan moderat terhadap serangan akhir pekan ini,” kata analis PVM, Tamas Varga. Iran adalah produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), menurut data Reuters dan meredanya konflik dengan Israel akan mengurangi potensi gangguan pasokan. "Brent sekarang kembali ke level sebelum serangan 1 April terhadap konsulat Iran, menunjukkan bahwa serangan premi risiko terbaru dari meningkatnya ketegangan Israel-Iran telah terkikis," kata analis Vandana Hari dari Vanda Insights. Sementara itu, analis di JP Morgan menyoroti dalam sebuah catatan pada Selasa malam bahwa konsumsi minyak dunia sejauh ini pada bulan April berada 200.000 barel per hari (bph) di bawah perkiraan, rata-rata 101 juta barel per hari.
Baca Juga: Timur Tengah Memanas, Waspadai 5 Dampak Buruk Bagi Ekonomi RI Berikut Ini Meningkatnya persediaan minyak mentah AS juga membatasi harga. Menurut data Administrasi Informasi Energi, persediaan minyak naik 2,7 juta barel menjadi 460 juta barel dalam pekan yang berakhir 12 April, hampir dua kali lipat ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk peningkatan 1,4 juta barel. Stok yang dibangun karena pemanfaatan kilang menurun pada saat pengolahan biasanya meningkat menjelang musim panas yang mendorong permintaan di AS. Harga minyak turun pada hari Rabu (17/4) meskipun ada pengumuman AS bahwa mereka tidak akan memperbarui izin yang akan berakhir pada hari Kamis yang telah meringankan sanksi minyak Venezuela. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto